Bumdes Sukses Diawali Dari Keberanian Pendiri Untuk Berpikir Besar
Lahirnya Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 perihal Desa, telah menawarkan kesempatan yang luas bagi desa untuk tumbuh dan berkembang baik di bidang ekonomi, politik dan sosial budaya.
Dengan kesempatan yang luas itu, desa diperlukan lebih gigih dalam memanfaatkan peluang dan kesempatan yang ada biar masyarakat terbebas dari banyak sekali jeratan, diantaranya desa terbebas dari kemiskinan. Namun, perubahan-perubahan yang terjadi di desa, tetap diperlukan tidak meninggalkan tata nilai sosial budaya yang sudah hidup menyerupai kekerabatan, bahu-membahu dan kearifan lokal.
Salah satu peluang dan kesempatan desa untuk membebaskan warganya dari jeratan kemiskinan yaitu dengan memperkuat perekonomian desa. Ada banyak jalan yang bisa ditempuh, diantaranya dengan mendirikan dan berbagi BUM Desa sebagai pilar ekonomi desa masa depan.
Badan Usaha Milik Desa yaitu suatu lembaga/badan perekonomian desa yang dibuat dan dimiliki oleh pemerintah desa dan masyarakat yang di kelola secara irit berdikari dan profesional.
Dengan lahirnya BUM Desa di tiap-tiap desa diperlukan sanggup menawarkan alternatif bagi desa dalam berbagi aset dan potensi desa yang mempunyai peluang pasar dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Melalui BUM Desa diperlukan sanggup menawarkan alternatif bagi desa dalam berbagi aset dan potensi desa yang mempunyai peluang pasar dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. BUM Desa diperlukan juga sanggup menjadi sumber pendapatan orisinil desa (PADes), meningkatkan pelayanan publik, menjadi pelopor ekonomi di desa, serta manfaat sosial lainnya.
Meskipun BUMDes sangat penting bagi sebuah desa. Tetapi dalam perjalanannya, ada BUMDes yang sukses namun ada pula yang berjalan di kawasan atau gagal. Ada pula BUMDes yang sukses dimuka publik namun kurang mengakar ke warga desanya.
BUMDes Sukses Diawali dari Keberanian Pendiri untuk Berpikir Besar
Disimpulkan dari Seri Buku Pintar BUMDes, setelah proses pelembagaan BUM Desa selesai dilakukan dan sudah ada janji dari pemerintah desa dan masyarakat desa untuk pembentukan BUM Desa, mereka sudah mengidentifikasi dan menentukan perjuangan yang layak di jadikan perjuangan BUM Desa, dan sudah mempunyai rencana bisnis maka pengurus BUM Desa sudah sanggup memulai perjuangan BUM Desa. Namun, biasanya pengurus BUM Desa cenderung untuk tidak segera memulai usaha. Pengurus BUM Desa seringkali mengalami kegamangan untuk memulai bisnisnya.
Kegamangan untuk segera memulai bisnis biasanya terjadi alasannya ialah ada kendala mental (mental block) pada diri pengelola BUM Desa. Hambatan mental ini muncul dari pikiran negatif bahwa perjuangan yang akan dijalankan oleh BUM Desa belum tentu berhasil bahkan akan gagal.
Cara terbaik untuk menghilangkan kendala mental ini ialah berpikir konkret atau berpikir untuk sukses. James Allen, menawarkan pesan tersirat berupa 4 cara untuk sukses dengan menjawab empat pertanyaan pada diri pengelola BUM Desa.
Pertanyaan pertama ialah “mengapa?” Mengapa harus berbagi BUM Desa di desa? BUM Desa akan menawarkan kesempatan yang lebih luas bagi kelompok marginal (warga miskin, perempuan, dll), sanggup meningkatkan PADes, mengurangi pengangguran, meningkatkan pelayanan publik, atau manfaat lainnya sesuai dengan kebutuhan lokal. Temukan alasan paling besar lengan berkuasa yang mengharuskan BUM Desa dibangun.
Pertanyaan berikutnya ialah “mengapa tidak”. Jika salah satu atau beberapa alasan paling besar lengan berkuasa tersebut ada mengapa tidak segera mendirikan dan menjalankan perjuangan melalui BUM Desa.
Pertanyaan motivasi berikutnya ialah “mengapa bukan kita?”. Jika belum ada yang mau dan bisa menjalankan BUM Desa di desa kita, mengapa bukan kita yang memulai dan menjalankan perjuangan BUM Desa?
Pertanyan terakhir ialah “mengapa tidak sekarang?”. Jika sudah ada alasan yang kuat, tidak ada pikiran yang mencurigai lagi, dan kita mempunyai potensi, peluang dan kemampuan maka segeralah mulai menjalankan BUM Desa.
Pendirian dan pengembangan BUM Desa hanya akan terjadi kalau para pendiri “berani mempunyai impian”. Saat harapan dan keiinginan untuk mendirikan BUM Desa menguat namun masih terbelenggu oleh diri sendiri maupun oleh orang lain maka memompa semangat para pendiri BUM Desa merupakan keharusan.
Karena dengan memompa semangat diri (memotivasi) maka BUM Desa sanggup berdiri dan mulai menjalankan usahanya. Para pendiri BUM Desa harus berani berpikir besar (think big) dengan membangun visi dari BUM Desa. Visi BUM Desa inilah yang akan menjadi energi pelopor biar para pendiri dan pengelola berani untuk segera memulai.
Tulisan ini dintisarikan dari Seri Buku Pintar BUMDes "Rancangan Bangun Bisnis dan Pengelolaan BUM Desa". Buku ini sangat layak untuk dibaca oleh siapa saja terutama bagi para pegiat dan pejuang desa sebagai sumber rujukan dalam pengelolaan BUMDes.