Hama-Hama Pada Flora Pinang

Budidaya Pinang - Setiap tumbuhan pertanian, tumbuhan holtikultura maupun tumbuhan perkebunan tidak sanggup menghindar dari serangan hama dan penyakit. Hama dan penyakit tumbuhan selalu ada di setiap ekspresi dominan tanam dan di setiap tumbuhan yang ditanam. 

Kita belum pernah terdengar isu hingga dikala ini bahwa tumbuhan yang ditanam baik oleh petani atau pekebun terbebas dari penyakit tanaman. Hal ini diakui baik oleh para petani yang handal di pedesaan, pekebun yang jago dalam mengolah lahan pekarangannya, maupun oleh praktisi pertanian.


Begitu juga dengan tumbuhan pinang. Sebagai tumbuhan perkebunan, pinang tidak sanggup terhindar dari aneka macam serangan hama dan penyakit. Hama yang sering menyerang tumbuhan pinang mulai dari pembibitan hingga pada proses penanganan hasil panen, antara lain;


Hama Bagworms: Penyebab hama ini yakni Manatha albipes Moore. Sifat hama ini menyukai daun berwarna hijau. Pada tumbuhan pinang, hama ini sering ditemukan di pecahan bawah daun dan menciptakan sejumlah lobang-lobang kecil. 



 tumbuhan holtikultura maupun tumbuhan perkebunan tidak sanggup menghindar dari serangan hama  Hama-Hama pada Tanaman Pinang
Hama Termit atau Rayap/Images: Wikipedia
Termit atau Rayap: Termit sanggup menyerang benih atau bibit pada ekspresi dominan kemarau. Serangan pada bibit dimulai pada pangkal batang, sehingga pecahan pucuk menjadi layu dan usang kelamaan bibit tumbuhan pinang mati. Pengendalian rayap sanggup dilakukan dengan menutup pecahan pangkal batang dengan pasir ataupun secara kimiawi memakai insektisida Aldrin. Hama Termit, Thermite, Turmite dalam bahasa petani Aceh disebut "kuek Tanoh".  

Belalang (Aularches miliaris Linn): Belalang Menyerang lamina daun pinang sehingga meyebabkan daun berlubang. Belalang Hijau dalam bahasa Aceh disebut "Darut Hijoe". 



 tumbuhan holtikultura maupun tumbuhan perkebunan tidak sanggup menghindar dari serangan hama  Hama-Hama pada Tanaman Pinang
Belalang Hijau/Images: google
Hama Kutu (Mite): Dikenal 3 jenis kutu menyerang tumbuhan pinang. Kutu merah (Raolella indica Hirst) dan kutu putih (Oligonychus Indicus Hirst). Kutu oranye, Kutu merah dan kutu putih hidup berkelompok di bawah daun dan mengisap cairan di daun yang menimbulkan daun berwarna kekuningan, coklat dan karenanya mengering. 

Kutu oranye (Dolichotetranychus sp.) Menyerang buah pinang yang masih muda dan bersembunyi dibagian dalam buah serta mengisap cairan, sehingga buah akan gugur. Pengendalian kutu sanggup dilakukan dengan melaksanakan penyemprotan Kelthan 1.86 ml/l air ataupun penggunaan predator antara lain Chilocorus sp.


Kepik (Carvalhoia arecae Miller and China): Kepik ditemukan berkumpul di pecahan ujung ketiak daun. Kepik sampaumur berwarna hitam dan Kepik muda berwarna hijau kekuningan, keduanya mengisap cairan pada pecahan spindle sehingga pertumbuhan tidak normal. Daun yang telah dihisap nampak garis-garis nekrotik berwarna coklat tua, usang kelamaan daun pinang mengering dan patah.


Dalam bahasa inggris, kepik disebut green stink bug. Selain menyerang tumbuhan pinang, juga menyerang tumbuhan padi, kapas, dan jagung. Pengendalian pada tumbuhan pinang dilakukan dengan insektisida sistemik Sevin 4G dengan takaran 10 g per tumbuhan setiap 3 bulan.



 tumbuhan holtikultura maupun tumbuhan perkebunan tidak sanggup menghindar dari serangan hama  Hama-Hama pada Tanaman Pinang
Kepik Hijau/Images: Google
Tempayak akar (Leucopholis burmeisteri Brenske): Tempayak akar atau dikenal tempayak putih merupakan hama yang cukup merugikan tumbuhan pinang. Bentuk hama ini menyerupai hurup ”V” serta badan lembut dengan kaki berbulu warna coklat.

Ulat bunga (Tirathaba mundella Walk): Ulat bunga menyerang mayang dengan mengisap cairan dalam bunga. Ulat sampaumur meletakan telurnya pada pecahan spatha. Sehingga Spadix tidak sanggup membuka dengan sempurna. Pengendalian secara kimiawi dengan memakai Endre x 20 EC 0.125 % atau Malathion 50 % EC dengan takaran 2 ml / l air


Gugur buah muda: Gugur buah muda disebabkan oleh kepik Pentatomid (Halyomorpha marmorea F). Buah pinang yang ditusuk dengan belalai akan mengeluarkan cairan. Buah yang ditusuk akan berwarna hitam pada permukaan kulit buah dan dagingn buah akan berwarna coklat gelap. Gejala ini akan berkembang terus sehingga menimbulkan buah gugur. Pengendalian secara kimiawi dilakukan dengan menyemprot Endosulfan 0.05% pada tandan.


Kumbang pinang (Coccotrypes carpophagus Horn): Kumbang pinang sampaumur menimbulkan kerusakan dengan menggerek buah sehingga berlubang hingga pada pecahan biji. Besar lubang gerekan kira-kira berdiameter 0.6 - 1.0 mm.


Coffee bean weevil (Araecerus fasculatus D.): Coffee bean weevil menyerang biji pinang yang menimbulkan buah berlubang sebesar 1.5 - 2.5 mm. Hama ini ditemukan pada buah pinang di pecahan dalam perianth. Musuh alami yakni benalu Anisopteromatus calandra Howard.


Kumbang sigaret (Lasioderma serricome F.): Kumbang sampaumur berwarna coklat kekuningan dengan bulu-bulu bercahaya. Kumbang ini menggerek buah dan bekas gerekannya terlihat menyerupai tepung . Musuh alaminya yaitu benalu Anisopteromatus calandrae Howard.


Ngengat padi (Corcyra cephalonica Stainton): Ngengat menciptakan rongga-rongga didalam buah pinang dan memakan daging buahnya. Pengendalian hama gudang ini dengan mengguunakan tablet phostoxin dengan takaran 800 g/1000 cm³ luas gudang. Setelah kita mengetahui hama pada tumbuhan pinang, kita juga harus mengetahui Penyakit pada Tanaman Pinang agar budidaya pinang sukses dan berasil.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel