Sosok Budiman Sudjatmiko, Ketua Pembina Parade Nusantara
Siapa Budiman Sudjatmiko? Ia yakni Pembina Utama Dewan Pimpinan Nasional, sebuah organisasi daerah berhimpunya para kepala desa dan seluruh perangkat desa di seluruh Indonesia, yang disebut PARADE NUSANTARA.
Sebelum menjadi Dewan Pembina Utama Dewan Pimpinan Nasional PARADE NUSANTARA, sosok Budiman Sudjatmiko sudah dikenal publik sebagai Ketua Partai Rakyat Demokratik (PRD) yang diprakarsai oleh sejumlah intelektual dan pelopor muda termasuk mahasiswa. Ia pernah dituduh mendalangi gerakan menentang Orde Baru dan divonis dengan eksekusi 13 tahun penjara.
Sosok Budiman Sudjatmiko, dilahirkan pada tanggal 10 Maret 1970 di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap Jawa Tengah. Ia juga dikenal seorang pelopor yang telah usang memperjuangkan lahirnya Undang-undang Desa bersama dengan organisasi pamong desa yang tergabung dalam Parade Nusantara.
Saat ini Budiman Sudjatmiko yakni anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI). Dalam website pribadinya, dia menuliskan; Saya berusaha memelihara keberanian dalam memperjuangkan hal-hal yang aku yakini kebenarannya. Bagi saya, berpolitik yakni memperjuangkan dan menciptakan keputusan bagi perbaikan kondisi hidup rakyat. Dan aku semakin diyakinkan akan hal itu dalam setiap kunjungan ke para petani dan rakyat desa.
Selama ini yang terjadi hanyalah pembangunan di desa dan bukan pembangunan desa. Bila ini terus berlanjut maka desa tetap akan menjadi anak tiri dalam pembangunan Indonesia. Melalui Undang-Undang Desa yang gres disahkan, secara umum dikuasai masyarakat Indonesia akan mendapat bab yang sepantasnya dari kemakmuran negara ini.
Saya tetap menerapkan prinsip kesederhanaan dalam hidup. Bukan dilema besar aku tidak punya rumah bagi badan saya, tapi bagaimana mengakibatkan badan aku sebagai rumah bagi ide- ilham besar.
Saya percaya bahwa solidaritas dan rasa kemanusiaan masih ada di negeri ini. Karena jaringan kolaboratif yang didasari solidaritas dan rasa kemanusiaan akan menghasilkan sesuatu yang kasatmata dan bermanfaat bagi masyarakat banyak.
Hari ini, kita mempunyai kiprah untuk segera meloloskan diri dari the republic of forgetting, republik yang melupakan banyak hal, termasuk sejarah dirinya dan dunia, menuju the republic of promised motherland, republik dari ibu pertiwi yang kedatangannya telah dijanjikan oleh proklamasi dan deklarasi kemerdekaan, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang terbangun di atas kebangkitan elemen-elemen peradaban di tanah air.
Mari, kita bersama-sama, membangun Indonesia dari desa untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur. Desa Hebat, Indonesia Hebat!
Sebelum menjadi Dewan Pembina Utama Dewan Pimpinan Nasional PARADE NUSANTARA, sosok Budiman Sudjatmiko sudah dikenal publik sebagai Ketua Partai Rakyat Demokratik (PRD) yang diprakarsai oleh sejumlah intelektual dan pelopor muda termasuk mahasiswa. Ia pernah dituduh mendalangi gerakan menentang Orde Baru dan divonis dengan eksekusi 13 tahun penjara.
Budiman Sudjatmiko, Pembina Utama DPN Parade Nusantara |
Saat ini Budiman Sudjatmiko yakni anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI). Dalam website pribadinya, dia menuliskan; Saya berusaha memelihara keberanian dalam memperjuangkan hal-hal yang aku yakini kebenarannya. Bagi saya, berpolitik yakni memperjuangkan dan menciptakan keputusan bagi perbaikan kondisi hidup rakyat. Dan aku semakin diyakinkan akan hal itu dalam setiap kunjungan ke para petani dan rakyat desa.
Selama ini yang terjadi hanyalah pembangunan di desa dan bukan pembangunan desa. Bila ini terus berlanjut maka desa tetap akan menjadi anak tiri dalam pembangunan Indonesia. Melalui Undang-Undang Desa yang gres disahkan, secara umum dikuasai masyarakat Indonesia akan mendapat bab yang sepantasnya dari kemakmuran negara ini.
Saya tetap menerapkan prinsip kesederhanaan dalam hidup. Bukan dilema besar aku tidak punya rumah bagi badan saya, tapi bagaimana mengakibatkan badan aku sebagai rumah bagi ide- ilham besar.
Saya percaya bahwa solidaritas dan rasa kemanusiaan masih ada di negeri ini. Karena jaringan kolaboratif yang didasari solidaritas dan rasa kemanusiaan akan menghasilkan sesuatu yang kasatmata dan bermanfaat bagi masyarakat banyak.
Hari ini, kita mempunyai kiprah untuk segera meloloskan diri dari the republic of forgetting, republik yang melupakan banyak hal, termasuk sejarah dirinya dan dunia, menuju the republic of promised motherland, republik dari ibu pertiwi yang kedatangannya telah dijanjikan oleh proklamasi dan deklarasi kemerdekaan, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang terbangun di atas kebangkitan elemen-elemen peradaban di tanah air.
Mari, kita bersama-sama, membangun Indonesia dari desa untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur. Desa Hebat, Indonesia Hebat!