326 Desa Belum Olok-Olokan Rapbg Di Pidie
GampongRT - Dari 727 gampong yang ada di Pidie sebanyak 326 gampong belum mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong (RAPBG). Hal itu akhir aparatur gampong belum bisa menyusun draf RAPBG tersebut, sehingga dana desa masih tertahan di kabupaten.
“Kami minta camat supaya membantu mendampingi keuchik menciptakan RAPBG dan dalam bulan ini juga harus tuntas,” pinta Wakil Bupati Pidie, M Iriawan SE, usai membuka program antar kiprah camat Kecamatan Pidie, Kamis (13/8).
Wabup menjelaskan, dari 727 gampong definitif seluruh Pidie sebanyak 326 gampong belum mengajukan RAPBG. Lalu, 40 gampong sedang diverifikasi di Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM). (Baca: Dana Gampong Tahun Ini Terancam Hangus, Jika Sampai Desember tak Cair).
Selebihnya, 361 gampong sudah verifikasi sedang proses pencairan dana di Dinas Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah (DPPKD). Artinya 361 gampong sudah beres tinggal menunggu dana. “Faktor gampong belum olok-olokan sebab alasan belum memahami cara bikin RAPBG. Wajar saja sebab ini tahun pertama diterapkan dana desa,” terangnya.
Solusinya, Pemkab akan memanggil para keuchik yang belum mengusul RAPBG guna dibekali training dadakan. “Jika tidak pembangunan di desa itu ikut terancam. Apalagi ini sisa bulan tahun 2015 tinggal berapa bulan lagi,” terang Wabup Iriawan.
M Iriawan menekankan, supaya para camat tidak tinggal membisu dan harus segera turun tangan dan mengarahkan keuchik sehingga bisa menyusun draf tersebut. “Jika duduk perkara ini tak segera diselesaikan, dikhawatirkan akan timbul banyak duduk perkara lain di desa,” kata M Iriawan.
Sementara itu, ada empat gampong tidak menerima dana desa sebab belum diakui pusat, yakni Pasi Beurandeh, Kecamatan Batee dan Desa Simpang Beutong, Kecamatan Muara Tiga, Blang Pandak Tangse dan Satuan Pemukiman Transmigrasi SP V Pucuk, Kecamatan Geumpang.
Dalam kesempatan itu Iriawan menekankan, PR penting bagi para camat yakni menuntaskan RAPBG. “Camat jangan banyak duduk di kantor, tapi ke desa terutama desa yang belum bisa menciptakan draf RAPBG, dan tuntaskan itu,” tegas Wabup Pidie.
243 Orang Pendamping Gampong
Sedangkan jumlah pelamar calon pendamping gampong di Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Pidie semenjak Selasa (4/8) hingga Senin (10/8) petang mencapai 2.660 orang. Dari jumlah tersebut akan diterima sebanyak 243 orang untuk 23 kecamatan di Pidie. (Baca: BPM Aceh Rekrut 2.582 Tenaga Pendamping Desa)
Chairullah SE, Pendamping Ahli Teknik Pemberdayaan Wilayah Pidie kepada Serambi, Selasa (11/8) mengatakan, banyaknya para pelamar sebab syartanya sangat mudah, yaitu cuma melampirkan surat permohonan, foto kopi ijazah, dan KTP serta pas foto. Disebutkan juga, mereka yang lulus nantinya akan bekerja mendampingi dana desa dan akan bertugas satu orang menangani tiga desa.
“Kami minta camat supaya membantu mendampingi keuchik menciptakan RAPBG dan dalam bulan ini juga harus tuntas,” pinta Wakil Bupati Pidie, M Iriawan SE, usai membuka program antar kiprah camat Kecamatan Pidie, Kamis (13/8).
Wabup menjelaskan, dari 727 gampong definitif seluruh Pidie sebanyak 326 gampong belum mengajukan RAPBG. Lalu, 40 gampong sedang diverifikasi di Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM). (Baca: Dana Gampong Tahun Ini Terancam Hangus, Jika Sampai Desember tak Cair).
Selebihnya, 361 gampong sudah verifikasi sedang proses pencairan dana di Dinas Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah (DPPKD). Artinya 361 gampong sudah beres tinggal menunggu dana. “Faktor gampong belum olok-olokan sebab alasan belum memahami cara bikin RAPBG. Wajar saja sebab ini tahun pertama diterapkan dana desa,” terangnya.
Solusinya, Pemkab akan memanggil para keuchik yang belum mengusul RAPBG guna dibekali training dadakan. “Jika tidak pembangunan di desa itu ikut terancam. Apalagi ini sisa bulan tahun 2015 tinggal berapa bulan lagi,” terang Wabup Iriawan.
M Iriawan menekankan, supaya para camat tidak tinggal membisu dan harus segera turun tangan dan mengarahkan keuchik sehingga bisa menyusun draf tersebut. “Jika duduk perkara ini tak segera diselesaikan, dikhawatirkan akan timbul banyak duduk perkara lain di desa,” kata M Iriawan.
Sementara itu, ada empat gampong tidak menerima dana desa sebab belum diakui pusat, yakni Pasi Beurandeh, Kecamatan Batee dan Desa Simpang Beutong, Kecamatan Muara Tiga, Blang Pandak Tangse dan Satuan Pemukiman Transmigrasi SP V Pucuk, Kecamatan Geumpang.
Dalam kesempatan itu Iriawan menekankan, PR penting bagi para camat yakni menuntaskan RAPBG. “Camat jangan banyak duduk di kantor, tapi ke desa terutama desa yang belum bisa menciptakan draf RAPBG, dan tuntaskan itu,” tegas Wabup Pidie.
243 Orang Pendamping Gampong
Sedangkan jumlah pelamar calon pendamping gampong di Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Pidie semenjak Selasa (4/8) hingga Senin (10/8) petang mencapai 2.660 orang. Dari jumlah tersebut akan diterima sebanyak 243 orang untuk 23 kecamatan di Pidie. (Baca: BPM Aceh Rekrut 2.582 Tenaga Pendamping Desa)
Chairullah SE, Pendamping Ahli Teknik Pemberdayaan Wilayah Pidie kepada Serambi, Selasa (11/8) mengatakan, banyaknya para pelamar sebab syartanya sangat mudah, yaitu cuma melampirkan surat permohonan, foto kopi ijazah, dan KTP serta pas foto. Disebutkan juga, mereka yang lulus nantinya akan bekerja mendampingi dana desa dan akan bertugas satu orang menangani tiga desa.
Sumber: Serambi Indonesia