Bangun Daerah, Mendesa Siapkan Lima Jadwal Unggulan
Lima jadwal itu bertujuan untuk penanganan kemiskinan, pembentukan daerah yang terintegrasi secara ekonomi, dan terciptanya keamanan di masyarakat. ”Program unggulan itu sudah mulai berjalan secara sedikit demi sedikit sehingga percepatan pembangunan desa yang masih perlu menerima perhatian segera ditingkatkan menjadi lebih baik. Salah satu yang kita prioritaskan yaitu beranda Indonesia di perbatasan. Karena itu sudah menjadi visi dan misi Indonesia,” tandas Menteri Desa (Mendes) Marwan Jafar di Jakarta kemarin.
Kelima jadwal itu, berdasarkan Marwan, yaitu jadwal pengembangan daerah beranda Indonesia (PKBI), pengembangan pulau kecil berdaya (P2KB), pengembangan daerah tangguh bencana, pengembangan daerah tangguh pangan, serta pengembangan daerah tangguh konflik. (Baca: Aktifkan Komunitas Kreatif Masyarakat Desa)
Program unggulan itu, lanjut Marwan, dijalankan oleh Dirjen Pengembangan Daerah Tertentu. Program ini sangat inspiratif alasannya mendukung semua lini pembangunan kawasan. ”Pada jadwal daerah beranda Indonesia (PKBI) akan dikembangkan kemandirian desa-desa perbatasan yang maju, sejahtera, dan tercukupi sarana dan prasarana dasarnya sehingga daerah tersebut menjadi sabuk pengamanan wilayah Indonesia,” paparnya.
Untuk jadwal P2KB, berdasarkan Marwan, akan berkembang dan diberdayakan di pulau-pulau kecil dan terluar yang mempunyai daya ungkit bagi pulau-pulau sekitarnya. Program tersebut akan berbasis pada pemanfaatan sumber daya lokal biar menyejahterakan masyarakat secara berkelanjutan. ”Potensi pulaupulau terkecil dan terluar bisa kita berdayakan dari bermacam-macam aspek ekonomi. Misalnya sisi wisata dan perikanan,” tandas politikus PKB itu.
Kemudian untuk pengembangan daerah tangguh peristiwa akan ditingkatkan kapasitas pemerintah daerah dalam menghadapi bencana. Khususnya dalam pengurangan risiko peristiwa yang berkelanjutan. ”Bencana ibarat longsor bisa kita antisipasi sedari dini sebelum terjadi,” ujarnya.
Selain tangguh terhadap bencana, berdasarkan Marwan, juga harus bisa tangguh atas konflik dan pangan. Untuk konflik, pemerintah akan meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dalam penanganan konflik.
Sebab insiden-insiden konflik antaranggota masyarakat riskan terjadi. ”Hindari dampaknya. Jangan hingga pengembangan wilayah yang seharusnya membaik jadi terhambat,” tandasnya. (Sumber: koran-sindo)