Menteri Desa Siap Jadi Jembatan Untuk Investasi Di Tempat
Ayo Bangun Desa - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo menyatakan siap menjembatani investasi di daerah, termasuk mengatasi hambatan investasi berupa regulasi yang kerap menghambat di daerah.
"Saya akan segera tangani begitu ada keluhan. Hubungan saya dengan kabupaten kini ini cukup bagus, terlebih sebagai Menteri Desa PDTT, empat aktivitas prioritas yang dicanangkan Kemendes PDTT disambut baik oleh daerah," kata Eko dalam rilis pers, Jumat.
Ia mengakui masalah regulasi tempat kerap menjadi salah satu keluhan para investor, namun beliau optimistis keluhan sanggup segera teratasi.
"Tugas utama saya yakni menjembatani masalah yang muncul, khususnya di daerah. Saya pikir kalau kita duduk sama-sama sanggup kita selesaikan. Persoalan-persoalan tersebut juga seharusnya tidak ada alasannya yakni pemerintah sudah keluarkan paket-paket kebijakan ekonomi," lanjutnya.
Peringkat fasilitas berinvestasi (ease of doing business) di Indonesia telah meningkat menjadi berperingkat 91 pada 2016 dari sebelumnya peringkat 106 pada 2015.
Menurut dia, peringkat tersebut akan terus membaik jikalau seluruh elemen sanggup membuat iklim investasi yang kondusif.
Sementara itu, Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Komite Malaysia Tigor M Siahaan mengapresiasi inisiatif dan pendekatan yang dilakukan oleh Menteri Desa.
"Dalam bisnis itu banyak hambatan dan tantangan. Sebagai level menteri yang turun tangan pribadi dan berkecimpung menghadapi masalah-masalah yang dihadapi para pebisnis, apa saja hambatan dan hambatannya, kiprah Pak Eko ini yakni angin segar," kata Tigor.
Presiden Joko Widodo telah menugaskan 12 menteri untuk menjadi pejabat penghubung investasi di mana Menteri Desa kebagian tugas sebagai Pejabat Penghubung Investasi untuk Malaysia.(*)
Antaranews.com
Kerajinan Tangan/Ilustrasi |
Ia mengakui masalah regulasi tempat kerap menjadi salah satu keluhan para investor, namun beliau optimistis keluhan sanggup segera teratasi.
"Tugas utama saya yakni menjembatani masalah yang muncul, khususnya di daerah. Saya pikir kalau kita duduk sama-sama sanggup kita selesaikan. Persoalan-persoalan tersebut juga seharusnya tidak ada alasannya yakni pemerintah sudah keluarkan paket-paket kebijakan ekonomi," lanjutnya.
Peringkat fasilitas berinvestasi (ease of doing business) di Indonesia telah meningkat menjadi berperingkat 91 pada 2016 dari sebelumnya peringkat 106 pada 2015.
Menurut dia, peringkat tersebut akan terus membaik jikalau seluruh elemen sanggup membuat iklim investasi yang kondusif.
Sementara itu, Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Komite Malaysia Tigor M Siahaan mengapresiasi inisiatif dan pendekatan yang dilakukan oleh Menteri Desa.
"Dalam bisnis itu banyak hambatan dan tantangan. Sebagai level menteri yang turun tangan pribadi dan berkecimpung menghadapi masalah-masalah yang dihadapi para pebisnis, apa saja hambatan dan hambatannya, kiprah Pak Eko ini yakni angin segar," kata Tigor.
Presiden Joko Widodo telah menugaskan 12 menteri untuk menjadi pejabat penghubung investasi di mana Menteri Desa kebagian tugas sebagai Pejabat Penghubung Investasi untuk Malaysia.(*)
Antaranews.com