Kasus Hiv 2014, Dki Jakarta Tertinggi Nasional, Aceh Utara Tertinggi Provinsi
.jpg)
Data tersebut dihitung secara akumulatif dari tahun 1987 hingga 30 Juni 2014. Sedangkan pada priode 1 Januari hingga 30 Juni 2014 jumlah HIV mencapai 15,534 masalah dan 1,700 masalah AIDS.
Sementara pada triwulan April hingga Juni 2014 dilaporkan pemanis HIV sebanyak 6,626 masalah dan AIDS 308 kasus.
Data statistik masalah HIV dan AIDS di Indonesia hingga bulan Juni 2014 berdasarkan provinsi. Kasus HIV tertinggi berada di DKI Jakarta yakni sebanyak 31,586 kasus, disusul Jawa Timur 18,210 kasus, dan Papua sebanyak 15,686 kasus.
Sementara masalah tertinggi AIDS di Indonesia berada di Papua sebanyak 10,184 kasus, Jawa Timur 8,976 masalah dan 7,477 masalah terjadi DKI Jakarta.
Untuk pulau Sumatera, masalah HIV tertinggi berada di provinsi Sumatera Utara sebanyak 8,794 kasus. Disusul oleh provinsi Sumatera Selatan 1,605 kasus, provinsi Lampung 1,062 kasus, dan provinsi Aceh sebanyak151 kasus.
Sedangkan untuk masalah AIDS, provinsi Sumatera Utara sebanyak 1,573 kasus, provinsi Sumatera Barat 952 kasus, Provinsi Jambi 437 kasus, dan provinsi Aceh sebanyak 193 kasus. (Data Kasus HIV/AIDS di Indonesia Tahun 2014 Download Gratis di sini)
Di Provinsi Aceh, sebaran tertinggi masalah HIV/AIDS hingga Juni 2014, angka tertinggi terjadi di Kabupaten Aceh Utara, yaitu sebanyak 30 Kasus, kabupaten Aceh Tamian 29 kasus, kabupaten Bireuen 25 kasus, Kota Banda Aceh 22 kasus, Lhokseumawe 21 kasus, mengutip data serambi cetak, kamis 23 Oktober.
Sedangkan sebaran masalah HIV/AIDS terendah di provinsi Aceh yaitu kabupaten Aceh Jaya dan Kota Subulussalam, masing-masing hanya 1 kasus.
Komisi Penanggulangan HIV dan AIDS (KPA) Aceh menyebutkan, hingga September 2014 mencatat 297 masalah HIV/AIDS terjadi di Aceh dengan sebaran di 23 kabupaten/kota, dan sebanyak 97 penderita telah meninggal dunia.
Sementara itu, berdasarkan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Tuti Parwati Merati, kunci tidak menularkan HIV bergotong-royong terletak pada kaum laki-laki. Masalahnya apakah mereka mau menciptakan perubahan atau tidak.
Sebagian besar anak muda Indonesia tidak tahu mengenai HIV/AIDS dan penyebarannya. Hanya sedikit yang mendapat informasi yang sempurna perihal penyakit. Berikut sekilas informasi perihal HIV dan AIDS yang dikuti dari blog IndoDrus.
HIV ialah abreviasi dari Human Immunodeficiency Virus (HIV). Virus yang menimbulkan rusaknya/melemahnya sistem kekebalan tubuh manusia.
Apa itu AIDS?
AIDS ialah abreviasi dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS). AIDS disebabkan oleh menurunnya system kekebalan tubuh yang disebabkan virus HIV dengan cara menyerang sel darah putih yang disebut sel CD4. Sel inilah yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia.
Apakah CD4 itu ?
CD 4 ialah sebuah marker atau penanda yang berada di permukaan sel-sel darah putih manusia, terutama sel-sel limfosit. CD4 pada orang dengan sistem kekebalan yang menurun menjadi sangat penting, lantaran berkurangnya nilai CD4 dalam tubuh insan mengatakan berkurangnya sel-sel darah putih atau limfosit yang seharusnya berperan dalam memerangi infeksi yang masuk ke tubuh manusia.
Pada orang dengan sistem kekebalan yang baik, nilai CD4 berkisar antara 1400-1500. Sedangkan pada orang dengan sistem kekebalan yang terganggu (misal pada orang yang terinfeksi HIV) nilai CD 4 semakin usang akan semakin menurun (bahkan pada beberapa masalah sanggup hingga nol)
HIV berada terutama dalam cairan tubuh manusia. Cairan yang berpotensial mengandung virus HIV ialah darah, cairan sperma, cairan vagina dan air susu ibu. Sedangkan cairan yang tidak berpotensi untuk menularkan virus HIV ialah cairan keringat, air liur, air mata dan lain-lain.
Bagaimana virus HIV sanggup menjadikan rusaknya sistem kekebalan insan ?
Virus HIV membutuhkan sel-sel kekebalan kita untuk berkembang biak. Secara alamiah sel kekebalan kita akan dimanfaatkan, sanggup diibaratkan mirip mesin fotocopy. Namun virus ini akan merusak mesin fotocopynya sesudah mendapat hasil copy virus gres dalam jumlah yang cukup banyak. Sehingga lama-kelamaan sel kekebalan kita habis dan jumlah virus menjadi sangat banyak.
Apa gejala-gejala orang yang terinfeksi HIV menjadi AIDS?
Gejala orang terinfeksi HIV, sanggup dilihat dari 2 tanda-tanda yaitu tanda-tanda Mayor (umum terjadi) dan tanda-tanda Minor (tidak umum terjadi):
Gejala Mayor (Umun):
- Berat tubuh menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan
- Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan
- Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan
- Penurunan kesadaran dan gangguan neurologis
- Demensia/ HIV ensefalopati
- Batuk menetap lebih dari 1 bulan
- Dermatitis generalisata
- Adanya herpes zostermultisegmental dan herpes zoster berulang
- Kandidias orofaringeal
- Herpes simpleks kronis progresif
- Limfadenopati generalisata
- Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita
- Retinitis virus sitomegalo
Bagaimana HIV menjadi AIDS?
Ada beberapa Tahapan saat mulai terinfeksi virus HIV hingga timbul tanda-tanda AIDS:
Tahap pertama: Periode Jendela
- HIV masuk ke dalam tubuh, hingga terbentuknya antibody terhadap HIV dalam darah
- Tidak ada tanda2 khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
- Test HIV belum sanggup mendeteksi keberadaan virus ini
- Tahap ini disebut periode jendela, umumnya berkisar 2 ahad - 6 bulan
- HIV berkembang biak dalam tubuh
- Tidak ada tanda-tanda khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
- Test HIV sudah sanggup mendeteksi status HIV seseorang, dikarenakan telah terbentuk antibody terhadap HIV
- Umumnya tetap tampak sehat selama 5-10 tahun, tergantung daya tahan tubuhnya (rata-rata 8 tahun (di negara berkembang lebih pendek)
Tahap ketiga: HIV Positif (muncul gejala)
- Sistem kekebalan tubuh semakin turun
- Mulai muncul tanda-tanda infeksi oportunistik, misalnya: pembengkakan kelenjar limfa di seluruh tubuh, diare terus menerus, flu, dll
- Umumnya berlangsung selama lebih dari 1 bulan, tergantung daya tahan tubuhnya
- Kondisi sistem kekebalan tubuh sangat lemah
- berbagai penyakit lain (infeksi oportunistik) semakin parah
Dari data diatas tersimpulkan, pada tahun 2014 secara nasional masalah tertinggi sebaran HIV berada di DKI Jakarta, dan kabupaten Aceh Utara sebaran tertinggi di Provinsi Aceh.