Pelabuhan Ulee Lheue Masuk Dalam Daftar Tol Maritim Jokowi
GampongRT - Pelabuhan Ulee Lheue yang populer sebagai penghubung utama antara Kota Banda Aceh dengan Kota Sabang masuk dalam daftar 24 pelabuhan yang akan dijadikan Tol Laut oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pelabuhan Ulee Lheue selain melayani penyeberangan rutin dari dermaga Ulee Lheue ke Pulau Aceh, dari Ulee Lheue ke Balohan, Kota Sabang juga melaksanakan pelayaran ke Kota Lhokseumawe, Kuala Langsa, bahkan hingga ke Pelabuhan Belawan, Medan Sumatera Utara dan juga belayar hingga ke perairan Dumai, Provinsi Riau.
Pemerintah melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas telah mendesain konsep tol maritim Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan 24 pelabuhan. Terbagi atas pelabuhan yang menjadi hub internasional, pelabuhan utama dan pelabuhan pengumpul menyerupai dilansir liputan6, Sabtu (15/11).
Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas, Dedy S Priatna membeberkan, sebanyak 24 pelabuhan itu antara lain, Pelabuhan Banda Aceh, Belawan, Kuala Tanjung, Dumai, Batam, Padang, Pangkal Pinang, Pelabuhan Panjang.
Ada pula, Pelabuhan Tanjung Priok, Cilacap, Tanjung Perak, Lombok, Kupang, Pontianak, Palangkaraya, Banjarmasin, Maloy, Makassar, Bitung, Halmahera, Ambon, Sorong, Merauke dan Jayapura.
"Cuma Pelabuhan Kuala Tanjung, Bitung dan Sorong yang akan dibangun baru. Sedangkan sisanya hanya ekspansi atau pengembangan," ucap Dedy kepada wartawan ketika ditemui di Bandung, menyerupai ditulis Sabtu (15/11/2014).
Dari 24 pelabuhan itu, sambung dia, terbagi dua hub internasional yaitu Kuala Tanjung dan Bitung yang akan menjadi'ruang tamu' bagi kapal-kapal abnormal dari banyak sekali negara.
Selanjutnya, Dedy menuturkan, pemerintah menyiapkan enam pelabuhan utama yang sanggup dilalui kapal-kapal besar berbobot 3.000 hingga 10 ribu TeUS. Enam pelabuhan itu yakni Pelabuhan Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Perak, Makassar, dan Sorong.
"Pelabuhan utama akan jadi jalur utama atau jalan tolnya. Sedangkan 24 pelabuhan dari Belawan hingga Jayapura disebut Pelabuhan Pengumpul," paparnya.
Sebanyak 24 pelabuhan tersebut, kata dia, merupakan bab dari 110 pelabuhan milik PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo). Sementara total pelabuhan di Tanah Air sekira 1.230 pelabuhan.
Lanjut Dedy, konsep tol maritim ini tengah menunggu kepastian dari Presiden Jokowi. Konsep pelabuhan tersebut sanggup berubah sewaktu-waktu sesuai dengan impian Presiden.
"Konsepnya ditentukan planning teknokratik, nanti kan dievaluasi tim Jokowi. Nah pada 15 Januari ketika Peraturan Presiden RPJMN terbit, apakah tetap berjalan sesuai konsep atau ada perubahan. Bisa saja pindah tergantung kemauan Jokowi, tapi kemungkinan besar tetap konsep ini," terang dia.
Dia mengaku, desain tol maritim ini yakni konsep dari Pelindo dan McKansey. Perubahan sangat dimungkinkan terjadi alasannya yakni melihat 86 pelabuhan lain yang dioperasikan Pelindo mempunyai IRR tinggi.
Sedangkan sisa dari 110 pelabuhan dari total 1.230 pelabuhan dikelola oleh Satuan Kerja Perhubungan, Provinsi dan lainnya."Jadi belum menguntungkan. Kalau sudah menguntungkan niscaya diambil Pelindo," tegasnya.