Mendes Marwan Perkuat Desa Bersama Korsel
GampongRT - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi akan menjajaki kolaborasi dengan Korea Selatan (Korsel) terkait penguatan masyarakat perdesaan Indonesia di banyak sekali bidang. Karena kegiatan Saemuel Undong atau desa gres di Korsel, dianggap berhasil diterapkan dan dilaksanakan penduduk desa sesuai dengan kemampuan dan sumber dayanya.
“Kerja sama ini ada kaitannya dengan Undang Undang Desa. Dan gerakan Saemuel Undong merupakan gerakan nasional biar masyarakatnya bisa keluar dari kemiskinan. Tak hanya itu, menjadi sebuah gerakan bagi pengembangan masyarakat yang memodernisasi dan semuanya diawali pusatnya di masyarakat desa,” ujar Menteri Desa, Marwan Jafar ketika mendapatkan Duta Besar Republik Korea Selatan, Taiyoung Cho di kantor Kementerian Desa, Selasa (2/11/2014).
Dijelaskan, kesempatan kolaborasi tersebut diusulkan sebagai sharing pengalaman ihwal pembangunan daerah tertinggal.
Indonesia, lanjut Marwan, perlu mengetahui tahapannya dari awal hingga sanggup memulai modernisasi daerah-daerah tertinggal tanpa tercerabut dari akarnya.
“Secara lebih mendalam, proposal kerjasama akan mengangkat peluang penerapan pembangunan. Mungkin dimulai dari sisi teknologi, mengangkat potensi ekonomi serta perbaikan infrastruktur di perdesaan tersebut,” ujar Menteri Marwan.
Program Saemul Undong di Korea Selatan, kata Menteri Marwan lagi, telah berhasil yang itu direncanakan dan dilaksanakan sendiri oleh penduduk desa sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang tersedia.
Di antaranya yaitu perbaikan perumahan, perbaikan infrastruktur, pertanian, irigasi dan drainase serta peningkatan percepatan pendapatan penduduk dengan tanaman-tanaman yang cepat menghasilkan.
“Keberhasilan program-program masyarakat perdesaan di Saemul Undong itulah yang coba akan dipresentasikan dalam kerjasama antara Kementerian Desa Indonesia dengan Duta Besar Republik Korea Selatan. Misalnya, keberpihakan program-program Pemerintah Korea dalam hal pemenuhan kebutuhan listrik terbarukan tenaga surya di daerah tertinggal,” ujar Menteri Marwan.
Selain itu, penguatan kapasitas kelembagaan di daerah tertinggal, kemudian penguatan UMKM dan pembukaan jaringan pemasaran UMKM di masyarakat perdesaan serta proposal kerjasama pembangunan perdesaan dengan sistem Saemul Undong melaui kegiatan sister city.
"Perlu juga kerjasama pemanfaatan kegiatan CSR dari perusahaan Korea untuk mendukung kegiatan percepatan pembangunan daerah tertinggal. Kemudian, peningkatan kapasistas pegawai KPDT melalui sharing pengetahuan dan pengalaman dalam bentuk kursus,” ujar Menteri Marwan lagi.
Usulan Menteri Marwan mengatakan, sharing pengalaman ihwal pembangunan masyarakat desa tertinggal akan memperlihatkan perspektif gres bagi Kementerian Desa untuk menciptakan kebijakan.
“Terutama yang sangat mendukung atas pembangunan di daerah masyarakat perdesaan. Usulan-usulan tersebut merupakan tindaklanjut dari beberapa kunjungan dan kerjasama yang pernah dilakukan oleh pejabat KPDT sebelumnya semenjak tahun 2012,“ ujarnya,
Dalam kesempatan itu, Dubes Korsel, Taiyoung Cho mengatakan, mengapreasiasi pemerintahan gres dengan Presiden Joko Widodo untuk melanjutkan kolaborasi Indonesia dan Korea Selatan yang pernah juga terjalin baik pada pemerintah sebelumnya.
“Rencana kolaborasi akan segera disampaikan ke pemerintahan untuk segera ditindaklajuti,” ujarnya.
“Keberhasilan program-program masyarakat perdesaan di Saemul Undong itulah yang coba akan dipresentasikan dalam kerjasama antara Kementerian Desa Indonesia dengan Duta Besar Republik Korea Selatan. Misalnya, keberpihakan program-program Pemerintah Korea dalam hal pemenuhan kebutuhan listrik terbarukan tenaga surya di daerah tertinggal,” ujar Menteri Marwan.
Selain itu, penguatan kapasitas kelembagaan di daerah tertinggal, kemudian penguatan UMKM dan pembukaan jaringan pemasaran UMKM di masyarakat perdesaan serta proposal kerjasama pembangunan perdesaan dengan sistem Saemul Undong melaui kegiatan sister city.
"Perlu juga kerjasama pemanfaatan kegiatan CSR dari perusahaan Korea untuk mendukung kegiatan percepatan pembangunan daerah tertinggal. Kemudian, peningkatan kapasistas pegawai KPDT melalui sharing pengetahuan dan pengalaman dalam bentuk kursus,” ujar Menteri Marwan lagi.
Usulan Menteri Marwan mengatakan, sharing pengalaman ihwal pembangunan masyarakat desa tertinggal akan memperlihatkan perspektif gres bagi Kementerian Desa untuk menciptakan kebijakan.
“Terutama yang sangat mendukung atas pembangunan di daerah masyarakat perdesaan. Usulan-usulan tersebut merupakan tindaklanjut dari beberapa kunjungan dan kerjasama yang pernah dilakukan oleh pejabat KPDT sebelumnya semenjak tahun 2012,“ ujarnya,
Dalam kesempatan itu, Dubes Korsel, Taiyoung Cho mengatakan, mengapreasiasi pemerintahan gres dengan Presiden Joko Widodo untuk melanjutkan kolaborasi Indonesia dan Korea Selatan yang pernah juga terjalin baik pada pemerintah sebelumnya.
“Rencana kolaborasi akan segera disampaikan ke pemerintahan untuk segera ditindaklajuti,” ujarnya.
Sumber: http://aceh.tribunnews.com/2014/12/03/mendes-marwan-perkuat-desa-bersama-korsel