Menteri Desa Instruksikan Keuchik Berdiri Bumg
GampongRT - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar menginstruksikan kepala desa untuk membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sesuai dengan potensi desa masing-masing.
Di Provinsi Aceh, kepala Desa di sebut dengan Keuchik. Sedangkan untuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) disebut Badan Usaha Milik Gampong (BUMG).
Berdasarkan isyarat Kemendes tersebut diatas. "Untuk kemajuan gampong, para bapak keuchik di provinsi Aceh, kiranya sanggup mempersiap diri menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong (RPJMG)".
Menurut keterangan Kemendes, dana desa senilai Rp 1,4 miliar untuk tiap desa diperkirakan akan cair mulai April tahun 2015. Karena itu, beliau meminta aparatur desa menyiapkan diri untuk memanfaatkan dana itu secara optimal. (Baca: Menteri Desa Himbau Seluruh Desa Segera Bentuk BUMDes)
Dalam info humas Kemendes, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar mengajak kepala desa untuk membuat "gula-gula" di wilayahnya semoga mengurangi arus urbanisasi. “Desa harus bisa kreatif semoga masyarakatnya bisa membuat kemandirian,” ujarnya.
"Kita ingin membangun dari desa, membuat gula gula di desa. Jika desanya maju, warganya tidak perlu ke Jakarta atau jadi TKI," katanya ketika mengunjungi desa tertinggal di Desa Sriwedari, Tegineneng, Kabupaten Pesawaran, Lampung Jumat (5/12).
Saat blusukan ke desa itu, Marwan melihat secara pribadi rumah-rumah warga yang tertata baik dan menyapa masyarakat setempat. Kedatangannya Menteri Marwan kali ini, dalam rangka percepatan pembangunan kualitas kesehatan berbasis perdesaan atau perdesaan sehat.
Menteri Marwan juga menginstruksikan kepala desa untuk membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sesuai dengan potensi desa masing-masing. "Saya juga nanti membentuk koperasi di desa. Kita ingin membangun dari desa, membuat gula gula di desa. Jika desanya maju, kita tidak perlu ke Jakarta atau jadi TKI," ujarnya.
Selain itu, kata Menteri Marwan, tahun depan 5000 desa akan difasilitasi jaringan dan perangkat desa online. "Jadi pak kepala desa, belajarlah komputer semoga kita bisa berkomunikasi secara online," katanya.
Di bab pidatonya, menteri Marwan menyampaikan bahwa dana desa Rp 1,4 miliar diperkirakan mulai cair pada April tahun depan. Karena itu, ia meminta aparatur desa menyiapkan diri. "Kami minta aparatur desa mulai siap-siap. RPJMDes harus disiapkan," katanya.
Menteri berharap dana desa itu dipakai sebaik-baiknya untuk kesejahteraan rakyat. Masyarakat harus bisa mengelolanya untuk kepentingan bersama dan menyebabkan desa lebih maju dan lebih sanggup berdiri diatas kaki sendiri lagi. Dengan dana tersebut, kata Marwan lagi, jangan ada duduk perkara di masa mendatang. "Jangan diselewengkan alasannya yakni ini untuk hajat hidup orang banyak," ujarnya.
Kesiapan desa akan memengaruhi pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan desa. Pemerintah juga, kata Menteri, akan menyiapkan tenaga pendamping desa untuk mengawal dan membantu implementasi dana desa. "Nanti para pendamping ini akan menawarkan asistensi dalam proses pembangunan desa mulai dari perencanaan, pembangunan, sampai pelaporannya," kata Marwan.
Di Pesawaran, seluruh Camat di hadir, termasuk Kepala Desa di Kecamatan Tegineneng. Menteri Marwan secara simbolis menyerahkan sumbangan sosial di kabupaten itu sebesar Rp10 miliar. Bantuan itu antara lain berupa alat kesehatan, Pembangkit Listrik Tenaga Surya, kapal feeder, dan sumbangan penguatan kapasitas masyarakat serta forum kesehatan.
Tahun ini, Kabupaten Pesawaran sudah terbebas dari kategori kawasan tertinggal dari 113 kabupaten tertinggal yang masih ada. Namun pemerintah akan tetap memperhatikan sampai benar-benar menjadi desa yang maju. "Kita secara sedikit demi sedikit akan mengurangi kawasan tertinggal, tentu dengan kualifikasi yang terukur," ujar Menteri Desa.