Menteri Desa Minta Pengusaha Kembangkan Ekonomi Desa Untuk Cegah Urbanisasi

GampongRT - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar mengajak kalangan pengusaha untuk sanggup membantu membangun dan berbagi perekonomian masyarakat perdesaan. Dengan demikian, ekonomi yang berkembang di desa dibutuhkan sanggup membendung arus urbanisasi ke kota.

“Kecenderungan urbanisasi harus dieliminir dengan membangun desa. Karena salah satu prioritas kinerja pemerintahan kini yaitu pengurangan kesenjangan. Prioritas lainnya, pembangunan sektor unggulan dan pembangunan kebutuhan dasar,” ujar Marwan, dalam keterangan tertulis yang diterima Senin (8/12/2014) malam.

Menurut Marwan, urbanisasi menimbulkan tingkat pertumbuhan penduduk perkotaan menjadi 2,18 persen per tahun. Angka ini lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 1 persen per tahun. Kemudian, pertumbuhan penduduk di perdesaan menurun sebesar 0,64 persen per tahun.

“Dampaknya, menimbulkan deformasi struktural dan premature urbanization. Solusi mencegah atau dieliminer dengan membangun perdesaan. Tak hanya itu, juga mengubah paradigma infrastructure follow people menjadi people follow infrastructure,” ujar Marwan Jafar.

Wilayah perdesaan dan daerah tertinggal, berdasarkan Menteri Marwan Jafar, dianggap relatif tidak menarik untuk investasi. Sehingga perlu ada perlakuan khusus bagi daerah tertinggal, contohnya insentif fiskal. “Perlu adanya pemberian dari pengusaha untuk menjalin kolaborasi yang sanggup menunjang percepatan ekonomi perdesaan,” ujar politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini.

Marwan juga memaparkan, kolaborasi sudah dijalin antara kementeriannya dengan Kadin dalam membangun kawasan. Rencananya, akan dibangun pabrik pakan ternak dengan tumpuan kemitraan di Nusa Tenggara Barat (NTB). Selain itu, juga inisiasi pabrik garam, peternakan sapi yang bekerja sama dengan PT Berdikari di Lombok Barat.

“Kerja sama lainnya di Nusa Tenggara Timur untuk pengembangan ternak dan energi terbarukan. Kemudian di Sulawesi akan dikembangkan potensi perkebunan sampai pengembangan listrik tenaga biomassa. Juga di kepulauan Maluku dan dan Maluku Utara untuk industri perikanan,” ujar Menteri Marwan.

Dari hasil kolaborasi dengan Kadin itu, Marwan merekomendasikan, semoga infrastruktur dibangun lebih dahulu. Sehingga, masyarakat atau investor tiba untuk memanfaatkannya. 

“Juga mendorong kebijakan penggalian sumber-sumber pendanaan selain APBN untuk berbagi infrastruktur di daerah,” ujarnya. “Dengan prosedur public-private partnerships, maka lebih efektif dengan menerapkan beberapa kebijakan pendukung menyerupai pengurangan atau pembebasan pajak, bea maupun tarif,” lanjut dia.

Rekomendasi lainnya, berdasarkan Marwan, meningkatkan kolaborasi dengan kementerian atau forum pemerintah lain, maupun pihak-pihak swasta dalam Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) atau CSR (Corporate Social Responsibility) dalam penanganan desa dan daerah tertinggal untuk mewujudkan masyarakat yang sanggup berdiri diatas kaki sendiri dan sejahtera.

Visi dan misi nasional kini ini, kata Menteri Marwan, membangun Indonesia dengan memperkuat daerah dan desa. Kemudian meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing serta mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor domestik. “Jika besar lengan berkuasa pemberian seluruh kalangan, maka Indonesia akan semakin kokoh dan tangguh,” ujarnya

Sumber: http://regional.kompas.com/read/2014/12/08/22092131/Menteri.Desa.Minta.Pengusaha.Kembangkan.Ekonomi.Desa.untuk.Cegah.Urbanisasi

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel