Marhaban Ya Ramadhan, Mari Kita Bergembira
Tak terasa sebentar lagi bulan suci Ramadhan akan tiba. Bulan yang Allah lipat gandakan setiap amal kebajikan, dosa-dosa dihapus dan derajatnya insan ditinggikan. Maka diwajibkan terhadap hamba-hamba-Nya untuk berpuasa (shaum).
Barang siapa yang melaksanakan satu amalan sunnah dibulan ini, maka baginya bagaikan melaksanakan kewajiban. Barang siapa yang melaksanakan satu kewajiban, maka baginya 70 kali lipat ganjaran kewajiban di bulan lain.
Ramadhan disebut juga dengan bulan shabar, dimana orang yang sabar baginya surga. Puasa mengandung banyak pesan yang tersirat dan faedah. Salah satu hikmahnya, orang yang berpuasa akan mencicipi penderitaan lapar, maka ia akan mencicipi atas penderitaan orang-orang fakir, sehingga timbullah rasa belas kasih dan uluran tanggan untuk meringankan kebutuhan mereka.
Barang siapa yang memperlihatkan masakan untuk berbuka puasa, maka akan diampuni dosanya dan mendapat telaga "kautsar" kelak. Doa orang yang berpuasa tidak ditolak.
Hadist menyebutkan, yang artinya; “Kecuali puasa, alasannya ialah puasa ialah milik (bagi) Ku dan Aku memperlihatkan pahalanya (Hr. Al-Bukhari).
Marhaban ya Ramadhan. Mari kita bergembira menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Semoga momentum Ramadhan kali ini tidak terlewatkan, dan sanggup kita memeliharanya semoga mendapat 30 keutamaan di bulan Ramadhan. Semoga bermanfa’at.
Allah berfirman yang artinya; “Diwajibkan atas kau berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kau semoga kau bertaqwa.” (Al-Baqarah: 183)
Shaum (puasa) secara bahasa bermakna imsak (menahan). Secara syar’i yaitu menahan diri dari segala sesuatu yang sanggup membatalkan puasa mulai terbitnya fajar shubuh sampai terbenamnya matahari yang disertai dengan niat.
Maka tidaklah mengherankan jikalau hati kaum mu’minin secara serius menghadap kepada Allah Yang Maha Penyayang pada bulan Ramadhan, dengan penuh impian akan pahala dan kemenangan pada bulan yang mulia ini.
Ramadahan Mubaarak, Ramadhan yang penuh keberkahan. Bulan dimana didalamnya terdapat "Lailatul Qadar" yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Apabila bulan Ramadhan tiba pintu-pintu nirwana dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelengu.
Shaum (puasa) secara bahasa bermakna imsak (menahan). Secara syar’i yaitu menahan diri dari segala sesuatu yang sanggup membatalkan puasa mulai terbitnya fajar shubuh sampai terbenamnya matahari yang disertai dengan niat.
Maka tidaklah mengherankan jikalau hati kaum mu’minin secara serius menghadap kepada Allah Yang Maha Penyayang pada bulan Ramadhan, dengan penuh impian akan pahala dan kemenangan pada bulan yang mulia ini.
Ramadahan Mubaarak, Ramadhan yang penuh keberkahan. Bulan dimana didalamnya terdapat "Lailatul Qadar" yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Apabila bulan Ramadhan tiba pintu-pintu nirwana dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelengu.
Barang siapa yang melaksanakan satu amalan sunnah dibulan ini, maka baginya bagaikan melaksanakan kewajiban. Barang siapa yang melaksanakan satu kewajiban, maka baginya 70 kali lipat ganjaran kewajiban di bulan lain.
Ramadhan disebut juga dengan bulan shabar, dimana orang yang sabar baginya surga. Puasa mengandung banyak pesan yang tersirat dan faedah. Salah satu hikmahnya, orang yang berpuasa akan mencicipi penderitaan lapar, maka ia akan mencicipi atas penderitaan orang-orang fakir, sehingga timbullah rasa belas kasih dan uluran tanggan untuk meringankan kebutuhan mereka.
Seperti kata pepatah; “orang yang naik kenderaan itu tidak akan mengetahui sensaranya pejalan kaki kecuali apabila ia jalan kaki.”
Barang siapa yang memperlihatkan masakan untuk berbuka puasa, maka akan diampuni dosanya dan mendapat telaga "kautsar" kelak. Doa orang yang berpuasa tidak ditolak.
Orang yang berpuasa memiliki dua kebahagian, yaitu apabila ia berbuka puasa ia bergembira karenya, dan apabila ia bertemu dengan Tuhannya ia senang alasannya ialah puasanya. Dalam banyak sekali hadits shahih menerangkan, bahwa puasa telah dikhususkan oleh Allah bagi diri-Nya, dan Dialah yang eksklusif memperlihatkan pahalanya, dengan melipatgandakan pahalanya untuk yang berpuasa.
Hadist menyebutkan, yang artinya; “Kecuali puasa, alasannya ialah puasa ialah milik (bagi) Ku dan Aku memperlihatkan pahalanya (Hr. Al-Bukhari).
Marhaban ya Ramadhan. Mari kita bergembira menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Semoga momentum Ramadhan kali ini tidak terlewatkan, dan sanggup kita memeliharanya semoga mendapat 30 keutamaan di bulan Ramadhan. Semoga bermanfa’at.