Menteri Marwan Tegaskan Membangun Indonesia Dari Pinggiran
"Untuk melihat Indonesia sesungguhnya, maka lihatlah desa, dari pinggiran. Sebab kondisi riil masyarakat Indonesia adanya di desa, Sehingga apa pun jadwal yang kita kerjakan jangan hingga mengabaikan kepentingan masyarakat desa,"
GampongRT - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar, menyampaikan peringatan 70 tahun kemerdekaan Indonesia harus dijadikan momentum pembangunan Indonesia dari pinggiran atau desa.
"Untuk melihat Indonesia sesungguhnya, maka lihatlah desa, dari pinggiran. Sebab kondisi riil masyarakat Indonesia adanya di desa, Sehingga apa pun jadwal yang kita kerjakan jangan hingga mengabaikan kepentingan masyarakat desa," ujar Marwan di Jakarta, ibarat dilansir dari antaranews.com, Selasa, 18 Agustus 2015.
Peringatan kemerdekaan Indonesia tersebut sesuai dengan semangat membangun desa, terutama sesudah diterapkannya UU No 6 tahun 2014 ihwal Desa. (Baca: Kumpulan Regulasi UU Desa)
Regulasi tersebut memberi legalisasi terhadap hak-hak desa serta menyerahkan kewenangan penuh kepada desa untuk menjalankan urusan-urusan di level desa.
"Pengakuan dan kewenangan ini juga telah diikuti anggaran dana yang sanggup dikelola secara mandiri. Ada dana desa yang bersumber dari APBN langsung, dan ada pula Alokasi Dana Desa (ADD) yang bersumber dari APBD Kabupaten. Ini semua harus dimaksimalkan untuk pembanguan yang menyejahterakan semua masyarakat desa," tambah dia.
Semangat kemerdekaan ke 70 juga menjadi momen penghayatan terhadap pengorbanan para jagoan yang berjuang melawan penjajah di desa-desa, katanya.
Dengan segala keterbatasan yang ada, para jagoan bisa mengusir penjajah yang mempunyai kekuatan lengkap serta persenjataan yang canggih di kala itu, ujarnya.
"Relevansi dengan usaha dikala ini bisa kita lihat dari banyak sekali sudut pandang. Misalnya kapitalisme liberal telah menjajah ekonomi masyarakat desa, sehingga camilan bagus pembangunan hanya dikuasai oleh para pemilik modal," terperinci politisi PKB itu.
Masyarakat desa, kata Marwan, sejatinya ialah jagoan bila mereka bisa membangun kemandirian desa baik di bidang ekonomi, energi, sosial budaya dan sebagainya.
Sebab dengan kemandirian itu, katanya, desa telah mengangkat martabat bangsa yang telah terbebani oleh beratnya belanja ekonomi, hutang luar negeri, termasuk penggerusan kekayaan sosial budaya masyarakat.
"Kemandirian desa ini sangat penting, contohnya desa berdikari di bidang energi maka beban konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) akan berkurang sehingga beban ekonomi negara juga ikut berkurang,"katanya.