Isu Kecurangan Rekruitmen Pendamping Desa, Itu Fitnah
GampongRT - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar bertindak cepat atas isu pemerasan dalam proses rekruitmen pendamping desa. Selain melacak kejadian, juga pribadi melaksanakan cross check untuk mengonfirmasi kebenaran isu tersebut.
”Sudah sanggup dikonfirmasi bahwa itu fitnah yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab, dan terang itu bukan kader PKB,” ujar Marwan di Jakarta, Senin (26/10).
Marwan menambahkan, semenjak awal pihaknya mewanti-wanti supaya proses rekruitmen pendamping desa dijalankan dengan benar dan professional. Bahkan proses rekruitmen itu harus dilakukan secara terbuka dan sanggup diawasi oleh siapa pun.
“Untuk kesekian kalinya, saya mohon dan mengajak semua elemen masyarakat ikut mengawasi proses seleksi dan laporkan kalau terjadi kejanggalan. Intinya proses ini harus transparan. Bahkan kita berinisiatif melaksanakan rekruitmen secara online supaya agar sanggup dikontrol semua pihak,” jelasnya.
Tokoh asal Pati, Jawa Tengah ini menuturkan, sesudah melaksanakan cross check, diketahui bahwa modus dalam penipuan yang dilakukan oknum tidak bertanggungjawab itu yakni mengadakan training pendamping atas nama kementerian, lalu disuruh bayar dan bikin surat pernyataan.
Marwan berjanji akan bertindak tegas kalau memang ada pelanggaran ibarat yang diberitakan di beberapa media online tersebut.”Kalau ada bukti kuat, kita siap menindak,” tegasnya. (kemendesa)
”Sudah sanggup dikonfirmasi bahwa itu fitnah yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab, dan terang itu bukan kader PKB,” ujar Marwan di Jakarta, Senin (26/10).
Marwan menambahkan, semenjak awal pihaknya mewanti-wanti supaya proses rekruitmen pendamping desa dijalankan dengan benar dan professional. Bahkan proses rekruitmen itu harus dilakukan secara terbuka dan sanggup diawasi oleh siapa pun.
“Untuk kesekian kalinya, saya mohon dan mengajak semua elemen masyarakat ikut mengawasi proses seleksi dan laporkan kalau terjadi kejanggalan. Intinya proses ini harus transparan. Bahkan kita berinisiatif melaksanakan rekruitmen secara online supaya agar sanggup dikontrol semua pihak,” jelasnya.
Tokoh asal Pati, Jawa Tengah ini menuturkan, sesudah melaksanakan cross check, diketahui bahwa modus dalam penipuan yang dilakukan oknum tidak bertanggungjawab itu yakni mengadakan training pendamping atas nama kementerian, lalu disuruh bayar dan bikin surat pernyataan.
Marwan berjanji akan bertindak tegas kalau memang ada pelanggaran ibarat yang diberitakan di beberapa media online tersebut.”Kalau ada bukti kuat, kita siap menindak,” tegasnya. (kemendesa)