Tekan Harga Komoditas, Menteri Marwan: Berdiri Lumbung Desa
GampongRT - Fenomena kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok yang terjadi sepanjang tahun 2015 menunjukkan anomali. Pasalnya, sejumlah kebutuhan pokok mengalami kenaikan harga tak hanya menjelang hari besar agama, menyerupai menjelang Idul Fitri, Idul Adha, dan Natal. Pasca-hari-hari besar tersebut, harga kebutuhan pokok justru semakin liar.
Menyikapi hal tersebut, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar, mencanangkan jadwal pendirian lumbung pangan desa yang dikelola oleh tubuh perjuangan milik desa (Bumdes). Menurutnya, Bumdes sanggup menjadi pedagang pengumpul dari petani dan sebagai pemasok kebutuhan pokok eksklusif ke pasar.
"Pendirian lumbung desa melalui Bumdes ini tidak hanya sebagai buffer stock terhadap kebutuhan pangan, tetapi juga sanggup menjadi stabilisasi harga. Karena, lumbung pangan ini menjaga kebutuhan akan pasokan dari pihak luar," ungkap Menteri Marwan, di Jakarta, Selasa (9/2).
Menyikapi hal tersebut, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar, mencanangkan jadwal pendirian lumbung pangan desa yang dikelola oleh tubuh perjuangan milik desa (Bumdes). Menurutnya, Bumdes sanggup menjadi pedagang pengumpul dari petani dan sebagai pemasok kebutuhan pokok eksklusif ke pasar.
"Pendirian lumbung desa melalui Bumdes ini tidak hanya sebagai buffer stock terhadap kebutuhan pangan, tetapi juga sanggup menjadi stabilisasi harga. Karena, lumbung pangan ini menjaga kebutuhan akan pasokan dari pihak luar," ungkap Menteri Marwan, di Jakarta, Selasa (9/2).
Baca: Cara Menteri Desa, Mempercepat Perekonomian Masyarakat Desa Berkembang.
Selain itu, lanjut Marwan, Bumdes juga sanggup melaksanakan kegiatan pengolahan hasil pertanian, terutama pangan, sehingga sanggup dijual tidak dalam bentuk materi mentah. Dengan demikian, para petani diperlukan menerima nilai lebih dari pengolahan tersebut, sehingga pada ketika panen raya, kelebihan panen sanggup diolah dalam bentuk barang jadi lainnya, sehingga pasokan tetap terkontrol.
"Adanya jadwal produksi dan pasokan pasar untuk masing-masing komoditas yang menurut kebutuhan pasar, kami sangat yakin ke depan kita sanggup mengendalikan harga kebutuhan pokok, sehingga tidak ada lagi keluhan masyarakat alasannya ialah harus mengalami kenaikan harga," ujarnya.
Ia menjelaskan, untuk menimbulkan petani peternak sebagai pemasok daging, memang perlu sebuah administrasi di tingkat petani produsen. Karena itu, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Tranmigrasisigrasi tengah menjajaki kolaborasi dengan Bulog.
"Kita kan ada Bulog yang selama ini berperan sebagai penyangga komoditas, Bulog sudah pengalaman mengelola cadangan pangan dan stabilisasi harga beras. Jadi, kita akan menjalin kolaborasi dengan Bulog untuk melatih para pegawanegeri desa dan masyarakat desa dalam administrasi dan pengelolaan Bumdes," tambah Marwan. Sumber: beritasatu.com
Selain itu, lanjut Marwan, Bumdes juga sanggup melaksanakan kegiatan pengolahan hasil pertanian, terutama pangan, sehingga sanggup dijual tidak dalam bentuk materi mentah. Dengan demikian, para petani diperlukan menerima nilai lebih dari pengolahan tersebut, sehingga pada ketika panen raya, kelebihan panen sanggup diolah dalam bentuk barang jadi lainnya, sehingga pasokan tetap terkontrol.
"Adanya jadwal produksi dan pasokan pasar untuk masing-masing komoditas yang menurut kebutuhan pasar, kami sangat yakin ke depan kita sanggup mengendalikan harga kebutuhan pokok, sehingga tidak ada lagi keluhan masyarakat alasannya ialah harus mengalami kenaikan harga," ujarnya.
Ia menjelaskan, untuk menimbulkan petani peternak sebagai pemasok daging, memang perlu sebuah administrasi di tingkat petani produsen. Karena itu, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Tranmigrasisigrasi tengah menjajaki kolaborasi dengan Bulog.
"Kita kan ada Bulog yang selama ini berperan sebagai penyangga komoditas, Bulog sudah pengalaman mengelola cadangan pangan dan stabilisasi harga beras. Jadi, kita akan menjalin kolaborasi dengan Bulog untuk melatih para pegawanegeri desa dan masyarakat desa dalam administrasi dan pengelolaan Bumdes," tambah Marwan. Sumber: beritasatu.com