7.000 Desa Di Ri Siap Naik Kelas
Ayo Bangun Desa - Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) menargetkan sebanyak 7.000 desa di Indonesia naik kelas dari level tertinggal menjadi berkembang, dan balasannya sanggup dikategorikan desa berdikari pada 2019. Salah satu cara untuk sanggup merealisasikan sasaran tersebut melalui dana desa.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani mengungkapkan, pemerintah terus melaksanakan penilaian dan mengawasi terkait sasaran besar pemerintah meningkatkan level desa tertinggal di Indonesia.
"Targetnya 5.000 desa tertinggal menjadi desa berkembang dan 2.000 desa bermetamorfosis desa mandiri. Ini sasaran di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019," kata Puan usai Rakor Pelaksanaan Undang-undang (UU) Desa di kantornya, Jakarta, Rabu (19/10/2016).
Bukan saja meningkatkan level ribuan desa di Indonesia, Ia mengakui, pemerintah juga harus memastikan pemenuhan standar minimum desa, menyerupai ketersediaan pelayanan dasar contohnya sanitasi dan air bersih.
"Di tahun depan, ada road map berkaitan dengan desa yang harus dikembangkan agar lebih maju sehingga sanggup menunjang perekonomian nasional. Harapannya seluruh desa di Indonesia menjadi desa berdikari yang punya aktivitas ekonomi baik dan membantu pengentasan kemiskinan," ucap Puan.
Sementara itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengatakan, pemerintah berupaya menurunkan jumlah desa tertinggal di Indonesia.
Faktanya, tambah dia, jumlah desa tertinggal di Tanah Air mencapai 26 persen dari total desa. Sebesar 60 persen berada di daerah Timur Indonesia.
"Desa tertinggal ini punya kemiskinan yang serius, di mana dominan penduduknya miskin, belum ada kemandirian ekonomi yang artinya sumber daya alam dan lingkungan hidup tidak terkelola dengan naik, dan jeleknya atau kurangnya susukan pelayanan dasar," terang dia.
Untuk itu, Bambang bilang, pemerintah menargetkan 5.000 desa naik kelas dari desa tertinggal jadi desa berkembang, dan 2.000 desa bermetamorfosis desa mandiri.
"Jadi desa yang berdikari adalah yang punya sumber daya ekonomi sendiri, contohnya perjuangan kecil, pertanian. Kemudian penduduk miskin di desa itu sudah relatif kecil, dan susukan pelayanan dasar sudah tersedia dengan baik, menyerupai sanitasi dan air bersih," ujar dia.
Pemerintah, lanjut Mantan Menteri Keuangan itu, mendorong desa-desa di Indonesia menjadi desa yang mandiri. Dengan demikian, tidak banyak penduduk yang pindah dari desa ke kota. Dari data Bappenas, sebesar 50 persen penduduk dikala ini berada di kota.
"Kalau tidak diatasi, maka 82 persen penduduk akan tinggal di kota. Itu artinya makin susah buat pemerintah mengatasi problema sosial menyerupai kemiskinan," tegas Bambang.
Dana Desa Solusinya
Bambang menuturkan, penyaluran dana desa menjadi kunci untuk mengangkat derajat desa dari ketertinggalan. Itulah tujuan pemerintah mengalokasikan anggaran sampai Rp 46,98 triliun di tahun ini dan akan meningkat menjadi Rp 60 triliun di 2017.
"Penyaluran dana desa harus bermanfaat, sempurna sasaran untuk bangkit infrastruktur di desa, pemberdayaan masyarakat, meningkatkan pelayanan dasar sanitasi dan air bersih. Jika tidak, dampaknya kualitas kesehatan dan pendidikan semakin buruk," ujar dia. [liputan6.com]
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani mengungkapkan, pemerintah terus melaksanakan penilaian dan mengawasi terkait sasaran besar pemerintah meningkatkan level desa tertinggal di Indonesia.
Membangun Negeri dari Pinggiran |
Bukan saja meningkatkan level ribuan desa di Indonesia, Ia mengakui, pemerintah juga harus memastikan pemenuhan standar minimum desa, menyerupai ketersediaan pelayanan dasar contohnya sanitasi dan air bersih.
"Di tahun depan, ada road map berkaitan dengan desa yang harus dikembangkan agar lebih maju sehingga sanggup menunjang perekonomian nasional. Harapannya seluruh desa di Indonesia menjadi desa berdikari yang punya aktivitas ekonomi baik dan membantu pengentasan kemiskinan," ucap Puan.
Sementara itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengatakan, pemerintah berupaya menurunkan jumlah desa tertinggal di Indonesia.
Faktanya, tambah dia, jumlah desa tertinggal di Tanah Air mencapai 26 persen dari total desa. Sebesar 60 persen berada di daerah Timur Indonesia.
"Desa tertinggal ini punya kemiskinan yang serius, di mana dominan penduduknya miskin, belum ada kemandirian ekonomi yang artinya sumber daya alam dan lingkungan hidup tidak terkelola dengan naik, dan jeleknya atau kurangnya susukan pelayanan dasar," terang dia.
Untuk itu, Bambang bilang, pemerintah menargetkan 5.000 desa naik kelas dari desa tertinggal jadi desa berkembang, dan 2.000 desa bermetamorfosis desa mandiri.
"Jadi desa yang berdikari adalah yang punya sumber daya ekonomi sendiri, contohnya perjuangan kecil, pertanian. Kemudian penduduk miskin di desa itu sudah relatif kecil, dan susukan pelayanan dasar sudah tersedia dengan baik, menyerupai sanitasi dan air bersih," ujar dia.
Pemerintah, lanjut Mantan Menteri Keuangan itu, mendorong desa-desa di Indonesia menjadi desa yang mandiri. Dengan demikian, tidak banyak penduduk yang pindah dari desa ke kota. Dari data Bappenas, sebesar 50 persen penduduk dikala ini berada di kota.
"Kalau tidak diatasi, maka 82 persen penduduk akan tinggal di kota. Itu artinya makin susah buat pemerintah mengatasi problema sosial menyerupai kemiskinan," tegas Bambang.
Dana Desa Solusinya
Bambang menuturkan, penyaluran dana desa menjadi kunci untuk mengangkat derajat desa dari ketertinggalan. Itulah tujuan pemerintah mengalokasikan anggaran sampai Rp 46,98 triliun di tahun ini dan akan meningkat menjadi Rp 60 triliun di 2017.
"Penyaluran dana desa harus bermanfaat, sempurna sasaran untuk bangkit infrastruktur di desa, pemberdayaan masyarakat, meningkatkan pelayanan dasar sanitasi dan air bersih. Jika tidak, dampaknya kualitas kesehatan dan pendidikan semakin buruk," ujar dia. [liputan6.com]