Presiden Joko Widodo Tinjau Hasil Pembangunan Dari Dana Desa
Ayo Bangun Desa - Presiden Joko Widodo menegaskan, pemanfaatan Dana Desa harus sesuai dengan apa yang diperlukan masyarakat setempat. Baca: Jenis-Jenis Kewenangan Desa Dalam UU Desa.
Harapan tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat melihat pribadi tempat penyediaan air higienis untuk warga yang pembiayaannya berasal Dana Desa, di Desa Tani Bhakti, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan timur, Senin (5/12).
Menurut Jokowi, kebutuhan air pada ekspresi dominan hujan di Samboja terbilang mencukupi. Namun kondisi sebaliknya terjadi kalau sudah masuk ekspresi dominan kemarau. Itu sebabnya pembuatan embung akan terus diperbanyak guna mengatasi kekurangan air di seluruh desa, terutama pada ekspresi dominan kemarau.
Foto: Kemendes |
Menurut Jokowi, kebutuhan air pada ekspresi dominan hujan di Samboja terbilang mencukupi. Namun kondisi sebaliknya terjadi kalau sudah masuk ekspresi dominan kemarau. Itu sebabnya pembuatan embung akan terus diperbanyak guna mengatasi kekurangan air di seluruh desa, terutama pada ekspresi dominan kemarau.
Jokowi menyampaikan pengerjaan embung atau tandon air sudah rampung semuanya. Embung yang pertama menghabiskan dana desa Rp 201 juta di setiap lokasi. Ada juga embung yang memakan biaya Rp 238 juta. Luasnya sekitar 5.000 meter persegi.
Jokowi menjelaskan, pembuatan embung di Samboja lebih murah dibandingkan di Pulau Jawa. Di Jawa, satu embung yang dilapisi plastik dengan luas satu hektar menghabiskan biaya Rp 1 miliar. "Di sini habisnya kira-kira Rp500 juta, tapi belum ada plastiknya. Saya kira lebih murah," katanya.
Dana desa merupakan salah satu aktivitas pemerintah Jokowi-Jusuf Kalla. Tujuannya untuk membantu pembangunan infrastruktur di daerah. Penggunaan Dana Desa diadaptasi dengan kebutuhan masyarakat setempat.
Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Desa Tani Bhakti turut didampingi oleh Ibu Negara Iriana, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek, Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari, dan Kepala Desa Tani Bhakti Alamsyah.[dbs]