Presiden Joko Widodo Minta Dana Desa Dimanfaatkan Untuk Turunkan Jumlah Penduduk Miskin
Ayo Bangun Desa - Berdasarkan data yang diterimanya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, persentase kemiskinan di pedesaan tercatat 13,96 persen, hampir dua kali lipat persentase penduduk miskin di kota sebesar 7,7 persen. Untuk itu, pemerintah akan terus meningkatkan alokasi Dana Desa biar memperlihatkan manfaat bagi warga di desa, terutama pada penurunan jumlah penduduk yang miskin.
“Pada tahun 2015 dialokasikan Rp20,7 triliun, 2016 dialokasikan Rp46,9 triliun, dan pada 2017 pemerintah menyalurkan Dana Desa sebesar Rp60 triliun,” kata Presiden Jokowi ketika memperlihatkan pengantar pada rapat terbatas wacana Percepatan Pembangunan Desa, di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (29/3) siang.
Presiden berharap biar penyaluran dan pemanfaatan dana desa tersebut sanggup betul-betul efektif, sehingga memperlihatkan manfaat bagi warga di desa, terutama pada penurunan jumlah penduduk yang miskin.
Terkait dengan penyaluran Dana Desa itu, Presiden Jokowi mengaku mendapatkan laporan bahwa pada Tahun Anggaran 2016 masih ada 4 (empat) kabupaten/kota yang Dana Desanya tidak cair dari Rekening Kas Umum Negara ke Kas Umum Daerah, alasannya yakni keterlambatan di pemerintah kabupaten/kota. Selain itu, ada 241 desa yang belum mendapatkan dana desa alasannya yakni banyak sekali faktor.
“Saya minta dilema ini segera diatasi. Dan tahun 2017, saya minta dipastikan betul semua desa sanggup mendapatkan Dana Desa,” tegas Presiden.
Potensi Ekonomi Desa
Menyinggung pemanfaatan Dana Desa, Presiden menekankan biar dilihat lagi dampaknya pada upaya peningkatan produktivitas perekonomian desa, serta upaya mengatasi kemiskinan dan ketimpangan di desa.
Dari data yang diterimanya, berdasarkan Presiden, pemanfaatan Dana Desa lebih banyak difokuskan 29 persen untuk memperbaiki infrastruktur yang mendukung pergerakan ekonomi desa, menyerupai jalan desa, jembatan, pasar desa, kemudahan air bersih, sumur, embung, dan kanal irigasi.
Untuk tahap berikutnya, Presiden Jokowi menginginkan biar alokasi Dana Desa lebih besar lagi dipakai untuk pengembangan potensi ekonomi desa, terutama untuk sektor pertanian, perikanan, dan industri UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) di desa.
Selain itu, lanjut Presiden, Dana Desa juga harus terus didorong biar partisipasi warga untuk ikut terlibat dalam peningkatan kualitas hidup warga desa, sekaligus untuk ikut mengawasi penggunaan Dana Desa biar sempurna sasaran.
“Dalam pengembangan potensi ekonomi desa, pendekatannya tidak sanggup parsial, dilarang sektoral, tapi betul harus integratif dari hulu hingga hilir,” tegas Presiden.
Rapat terbatas itu dihadiri oleh Wapres Jusuf Kalla, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri Perhubungan Budi K Sumadi, Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.(*)
Setkab.go.id
Presiden Joko Widodo |
Presiden berharap biar penyaluran dan pemanfaatan dana desa tersebut sanggup betul-betul efektif, sehingga memperlihatkan manfaat bagi warga di desa, terutama pada penurunan jumlah penduduk yang miskin.
Terkait dengan penyaluran Dana Desa itu, Presiden Jokowi mengaku mendapatkan laporan bahwa pada Tahun Anggaran 2016 masih ada 4 (empat) kabupaten/kota yang Dana Desanya tidak cair dari Rekening Kas Umum Negara ke Kas Umum Daerah, alasannya yakni keterlambatan di pemerintah kabupaten/kota. Selain itu, ada 241 desa yang belum mendapatkan dana desa alasannya yakni banyak sekali faktor.
“Saya minta dilema ini segera diatasi. Dan tahun 2017, saya minta dipastikan betul semua desa sanggup mendapatkan Dana Desa,” tegas Presiden.
Potensi Ekonomi Desa
Menyinggung pemanfaatan Dana Desa, Presiden menekankan biar dilihat lagi dampaknya pada upaya peningkatan produktivitas perekonomian desa, serta upaya mengatasi kemiskinan dan ketimpangan di desa.
Dari data yang diterimanya, berdasarkan Presiden, pemanfaatan Dana Desa lebih banyak difokuskan 29 persen untuk memperbaiki infrastruktur yang mendukung pergerakan ekonomi desa, menyerupai jalan desa, jembatan, pasar desa, kemudahan air bersih, sumur, embung, dan kanal irigasi.
Untuk tahap berikutnya, Presiden Jokowi menginginkan biar alokasi Dana Desa lebih besar lagi dipakai untuk pengembangan potensi ekonomi desa, terutama untuk sektor pertanian, perikanan, dan industri UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) di desa.
Selain itu, lanjut Presiden, Dana Desa juga harus terus didorong biar partisipasi warga untuk ikut terlibat dalam peningkatan kualitas hidup warga desa, sekaligus untuk ikut mengawasi penggunaan Dana Desa biar sempurna sasaran.
“Dalam pengembangan potensi ekonomi desa, pendekatannya tidak sanggup parsial, dilarang sektoral, tapi betul harus integratif dari hulu hingga hilir,” tegas Presiden.
Rapat terbatas itu dihadiri oleh Wapres Jusuf Kalla, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri Perhubungan Budi K Sumadi, Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.(*)
Setkab.go.id