Pedoman Budidaya Semangka Non Biji

Tanaman semangka yaitu tumbuhan yang sangat popular di masyarakat Indonesia. Semangka sangat bermanfaat untuk kesehatan sebab banyak mengandung air dan serat. 
Tanaman semangka yaitu tumbuhan yang sangat popular di masyarakat Indonesia Pedoman Budidaya Semangka Non Biji
Semangka Non Biji (Foto: YouTube)
Di Indonesia, semangka non biji merupakan salah satu jenis semangka yang sangat disukai oleh pasar. Dari segi ekonomi juga sangat menguntungkan bagi petani dibandingkan semangka jenis lainnya.

Semangka non biji mempunyai tipe buah bundar semoga lonjong dan sangat cocok ditanam di dataran rendah. Warna kulit buah hijau renta dengan lurik hijau tua, bobot buah sanggup mencapai 7-8 kg. Warna danging buah merah, rasa manis dan renyah. Umur panen rata-rata 58-65 HST (hari sesudah tanam) dengan potensi hasil 33-38 ton per hektar. 

Budidaya semangka non biji agak sedikit lebih rumit dibandingkan budidaya semangka biji, sebab dalam menanam semangka non biji memerlukan cara khusus mulai dari persemaian, penyerbukan dan pemupukan.

Pedoman Budidaya Semangka Non Biji, sebagai berikut:

Syarat Tumbuh

Curah hujan yang ideal untuk tumbuhan semangka berkisar 40-50 mm/bulan. Semangka cocok ditanam didataran rendah hingga ketinggian 600 m dpl. Areal penanaman perlu disinari matahari semenjak pagi hingga sore hari. Suhu optimal 250 c. Semangka tidak cocok ditanam pada tanah yang asam. Oleh karenanya, tanah untuk penanaman semangka harus gembur dan kaya materi organik.

Petani Semangka Binaan BUMG Riseh Tunong
Pengolahan Tanah

  • Lakukan pembajakan tanah sedalam 30 cm, dan lalu tanah dihaluskan dan diratakan. 
  • Bersihkan lahan dari sisa-sisa perakaran dan batu-batu kecil. 
  • Buat bedengan dengan lebar 1 meter dan panjangnya sesuai dengan kondisi lahan. Bedengan sanggup dengan memakai system gawang atau system lainnya. Jika memakai system gawang jarak antar bendengan 5-6 meter dengan luas bedengan 60 cm dan jarak tanam berkisar 50-60 cm.
  • Berikan kapur dolomite semoga tanah mencapai Ph 6-6,7. 
  • Tanah diberikan pupuk sangkar sebanyak 1 ton, minimal seminggu sebelum tanam. 
  • Untuk pupuk dasar sanggup diberikan pupuk ZA (150 kg), SP-36 (100 kg) dan KCL (150 kg) per hektar dan diberikan sesudah 7 hari sesudah pengapuran. 
  • Bedengan perlu diberikan mulsa untuk membantu menguraingi penguapan air dan pertumbuhan tumbuhan pengganggu (gulma) lainnya. 
  • Pembuatan lubang tanam sebaiknya dilakukan 1 ahad sebelum bibit dipindah.
Persemaian Bibit 

Agar perkecambahan bibit sempurna, benih terlebih dahulu diretakkan dengan cara direndam kedalam air higienis dan sanggup ditambah Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) ibarat Antonik, Bambu, dan jenis ZPT lainnya ibarat Gibgro dengan takaran 0,5 ml/liter air selama 20-30 menit. 

Selanjutnya, benih dimasukan ke dalam kain berair selama 1-2 hari. Benih yang sudah berkecambah lalu dipindahkan ke media persemaian yang sudah dipersiapkan.

Ada macam-macam media persemaian yang sanggup dipergunakan, ibarat polybad plastic, papan telur, dan bekas botol aqwa gelas, dll. 

Polybad persemaian upayakan diletakkan secara berderet, sejajar dan rapi dan terkena sinar matahari. Sebelum bibit diturunkan ke media semai lakukan siraman air secukupnya, dan disemaikan sedalam 1-1,5 cm. 

Penanam 

Area penanaman disiram hingga jenuh supaya tanah bedeng cukup ketersedian air. Lubang tanam dibentuk dengan cara ditunggal dengan kayu yang pada penggalan ujungnya dilancipkan. Sebelum batang bibit ditanam dilakukan perendaman, semoga gampang pelepasan bibit dari polybad. 

Langkah imunisasi dilakukan dengan perendaman selama 5-10 menit disertai adonan larutan yang terdiri dari: 1 sendok teh Atonik, 1 sendok teh bakterisida, 1 sendok the pungisida dalam 1 liter air. Penanaman dilakukan pada pagi maupun sore hari. 

Pemupukan

Untuk mendapat produktivitas yang tinggi maka faktor yang sangat penting untuk dipehartikan yaitu pemupukan yang berimbang mulai dengan takaran pupuk yang digunakan, jenis pupuk, dan waktu pemberian. 
Adapun jenis pupuk, waktu pemupukan, dan takaran pupuk sebagai berikut.

Tanaman semangka yaitu tumbuhan yang sangat popular di masyarakat Indonesia Pedoman Budidaya Semangka Non Biji

Pemeliharaan

Pemeliharaan semangka non biji terdiri dari tiga tahap yaitu pemangkasan, penyerbukan dan seleksi buah.

a) Pemangkasan

Lakukan penyiangan dengan cara mengatur cabang primer dan hanya dipelihara 2-3 cabang saja tanpa memotong cabang sekunder. Ujung cabang sekunder disisakan 2 helai daun. Cabang sekunder yang tumbuh pada ruas yang ada buahnya dipotong semoga tidak menganggu pertumbuhan buah. Lakukan perempelan tunas muda yang tidak berkhasiat sebab mensugesti pertumbuhan buah.

b) Penyerbukan

Agar mendapat bakal buah yang anggun maka semangka non biji perlu dilakukan penyerbukan buatan dengan mengambil serbuk dari sari bunga jantan tumbuhan semangka berbiji ibarat baginda F1 atau Garnis F1 yang diserbukan ke bunga betina tumbuhan non biji Amara F1. Bunga yang dikawinkan yaitu bunga kedua dan seterusnya dan biasanya terdapat pada ruas ke 12.

c) Seleksi Buah

Pilih buah yang cukup besar, baik dan tidak cacat terletak antara 1-1,5 m dari perakaran tanaman. Sisakan hanya 1-2 buah saja, lainnya dipangkas. Jika berat buah sudah hampir 2 kg, buah semangka di bolak balik semoga terdapat pencahayaan matahari secara merata.

Demikian artikel wacana anutan budidaya semangka non biji. Pedoman ini khusus untuk semangka non biji Amara F1 dan tentu sanggup diaplikasikan untuk varietas semangka lainnya. Semoga bermanfaat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel