Inilah Alasan Ilmiah, Mengapa Pria Tidak Boleh Menggunakan Emas?
Perlu diketahui aturan logam mulia atau Emas, yaitu: Dari Abu Musa, Rasulullah SAW bersabda, Emas dan Sutra dihalalkan bagi para perempuan ummatku, namun diharamkan bagi para pria. (HR.An-Nasai dan Ahmad).
HR Abu Daud dan An-Nasai dari Ali RA : "Aku pernah meliha Rasulullah SAW mengambil kain kemudian meletakkannya di tangan kanannya dan emas di tangan kirinya, kemudian dia berkata “Kedua hal ini yaitu haram bagi laki-laki dari umatku“.
Syaikh Dr. Shalih Al Fauzan berkata, Lelaki diharamkan menggunakan adonan emas, dihentikan menggunakan kacamata, pena, jam tangan yang ada adonan emas-nya. Intinya, tidak diperbolehkan berhias dengan emas secara mutlak.
“Barangsiapa dari ummatku mengenakan emas kemudian dia mati masih dalam keadaan mengenakannya maka Allah SWT mengharamkan baginya emas di surga. Dan barangsiapa dari umatku yang mengenakan sutera kemudian dia mati masih dalam keadaan mengenakannya maka Allah mengharamkan baginya Sutera di surga.”( HR. Ahmad)
Ditinjauan dari sisi ilmiah atau analisa medisnya, Para andal fisika telah menyimpulkan bahwa atom pada emas bisa menembus ke dalam kulit dan masuk ke dalam darah manusia, dan jikalau kita (para pria) mengenakan emas dalam jumlah tertentu dan dalam jangka waktu yang lama, maka efek yang ditimbulkan yaitu di dalam darah dan urine akan mengandung atom emas dalam prosentase yang melebihi batas (peristiwa ini juga dikenal dengan sebutan “migrasi emas”). Dan apabila hal ini terjadi,maka akan menimbulkan penyakit.
Alzheimer yaitu suatu penyakit di mana orang tersebut kehilangan semua kemampuan mental dan fisik serta mengakibatkan kembali menyerupai anak kecil. Zheimer bukan penuaan normal, tetapi merupakan penuaan paksaan atau terpaksa. Dan mengapa Islam membolehkan perempuan untuk mengenakan emas? Karena perlu dicatat bahwa perempuan tidak menderita duduk kasus ini alasannya yaitu setiap bulan, partikel berbahaya tersebut keluar dari badan perempuan melalui haid (datang bulan).
Gejala penyakit Alzheimer mengutip situs http://penyakitalzheimer.com/ antara lain;
- Terjadinya gangguan pada mempri yang bisa mengganggu keterampilan dari suatu pekerjaan contohnya alasannya yaitu lupa dalam meletakkan kunci mobil.
- Kesulitan dalam membaca dan berkomunikasi.
- Disorientasi pada tempat, waktu, serta orang dan tidak bisa mengenali teman kerja atau lupa alamat kantor.
- Kesulitan dalam melaksanakan pekerjaan yang biasanya dilakukan menyerupai tidak bisa untuk melaksanakan kebiasaan sehari-hari.
- Perubahan mood yang terjadi dengan tiba-tiba dan cepat marah, minat yang mulai menurun pada hoby.
- Perubahan pada kepribadian.
- Kesulitan untuk mengambil suatu keputusan
Dengan demikian, kebenaran Allah pasti. Buku petunjuk penggunaan alam semesta yaitu kebenaran yang harus diyakini alasannya yaitu ada bukti-buktinya kasatmata yang pertanda bahwa Dianya Allah yaitu Yang Maha Benar.
Kita wajib meyakini bahwa Al Qur’an yaitu Kitab Allah. Semua firman-Nya benar, tidak ada keraguaan sedikitpun didalam isi-isinya.
Dalam Al-Quran Allah berfirman; "Ketahuilah bergotong-royong kepunyaan Allahlah apa yang di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia mengetahui keadaan yang kau berada di dalamnya. Dan (mengetahui pula) hati (manusia) dikembalikan kepada-Nya, kemudian diterangkan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Dan Allah Maha mengehui segala sesuatu" [An Nuur:64]
Oleh alasannya yaitu itu, apa-apa yang telah kita ketahui dengan sedikit ilmu yang Allah berikan kepada kita, jangan menciptakan diri kita menjadi besar kepala dan menganggap remeh orang lain. Bisa jadi orang lain, telah Allah berikan ilmu melebihi apa-apa yang tidak kita ketahui.
Dalam surat yang lain, Allah berfirman; "Dan janganlah kau iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kau lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para perempuan (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. [An Nisaa':32]
Semoga sanggup memotivasi kita semua untuk menjadi orang yang benar. Benar dalam bermu’amalah, benar dalam berinteraksi dengan makhluk Allah lainnya dan sebagainya. Wallahu a’lam bish-shawabi.