Keuchik Buchari: Inilah Cita-Cita Aku Terakhir Kepada Menteri Desa

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (DPDTT) telah mencanangkan 9 aktivitas kerja prioritas desa untuk 5 tahun ke depan. 


Setelah diluncurkan, kesembilan aktivitas prioritas desa dalam jangka pendek menerima sambutan faktual dari banyak kalangan, termasuk oleh Keuchik Gampong Riseh Tunong Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara.

Menurut Keuchik Buchari Budiman, 9 aktivitas prioritas menteri desa yang sudah diluncurkan secara konsep sudah anggun dan kita berharap dalam implementasinya nanti sanggup berjalan sesuai harapan.

Namun, sebelum kesembilan aktivitas kementerian desa hingga ke desa, alangkah eloknya kalau kementerian desa segera melaksanakan penggalian info terlebih dahulu dari para kepala desa. "Karen aku sendiri mengetahui aktivitas desa gres dari televisi dan internet" ujarnya

Walaupun di desa-desa itu masih banyak kekurangan baik dari segi SDM dan lain-lain. Saya pikir kekurangan-kekurangan tersebut sanggup diatasi, jikalau kita punya semangat untuk maju. Dan pekerjaan tersulit yang aku alami yaitu mengubah mindset, "ujar alumni Sekolah Menengan Atas Muhammaddiyah, Cunda Lhokseumawe.

Penguatan SDM aparatur pemerintah desa kita harapkan menerima perhatian yang serius dari kementerian desa, baik itu melalui training dan bimbingan teknis baik wacana pengelolaan kekayaan gampong, penyusunan perencanaan desa, pembentukan Badan Usaha Milik Desa/Gampong (BUMdes/BUMG), penataan manajemen dan keuangan desa, dan lain-lain.

Harapan terakhir aku kepada menteri desa, 9 aktivitas prioritas desa yang sudah diluncurkan sampailah ke desa kami, supaya desa kami ini sanggup bangun dari ketinggalan baik dari segi inprastruktur maupun perekonomian masyarakat, "harap keuchik Buchari, dalam diskusi pagi di warung kupi gampong Riseh Tunong, Rabu, (19/11). 

9 Program Kementerian Desa

Pertama, peluncuran gerakan desa berdikari di 3.500 desa yang akan dimulai pada tahun 2015. Kedua, pendampingan dan penguatan kapasitas kelembagaan dan aparatur 3.500 pada desa yang dimulai pada 2015. Ketiga, pembentukan dan pengembangan 5.000 BUMDes (Badan Usaha Milik Desa).

Keempat, melaksanakan revitalisasi pasar desa di 5.000 desa atau daerah pedesaan. Kelima, pembangunan infrastruktur jalan pendukung pengembangan produk unggulan di 3.500 desa mandiri.

Keenam, penyiapan implementasi penyaluran dana desa Rp1,4 miliar per desa secara bertahap. Ketujuh, penyaluran modal bagi koperasi atau UMKM di 5.000 desa. 

Kedelapan, pilot project sistem pelayanan publik jaringan koneksi online di 3.500 desa, Kesembilan, 'save villages' desa perbatasan dan pulau-pulau terdepan, terluar dan terpencil.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel