Holding Bumdes Ditargetkan Terbentuk Pertengahan 2017

Ayo Bangun Desa - Pemerintah akan membentuk holding company (perusahaan induk) Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) skala nasional.
Pemerintah akan membentuk holding company  Holding BUMDes Ditargetkan Terbentuk Pertengahan 2017
Holding BUMDes/Ilustrasi
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi menargetkan holding BUMDes skala nasional terbentuk Juni 2017 mendatang. 

Menteri Desa Eko Putro Sandjojo menyampaikan pembentukan holding BUMDes ini untuk mendorong pengembangan ekonomi desa secara merata.


"BUMDes ini, supaya dapat berkembang, maka kita akan bentuk holding di tingkat nasional. Supaya dapat mendapat pendampingan yang sama. Karena BUMDes yang sukses punya resources (sumber daya)," kata Eko di Jakarta Selatan, Senin (9/1/2017).

BUMDes merupakan tubuh perjuangan dimana seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki desa melalu penyertaan secara eksklusif dari kekayaan desa yang dipisahkan. Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 wacana desa menyebutkan fungsi BUMDes yakni mengelola aset, jasa pelayanan maupun perjuangan lain untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa.

Pemerintah sentra menyarankan kepada pemerintah tingkat desa semoga tidak hanya memakai dana desa yang dikucurkan eksklusif dari sentra untuk pembangunan infrastruktur, tapi juga untuk membentuk dan berbagi BUMDes. 

Eko menyampaikan ketika ini konsep Holding BUMDes tingkat nasional masih dibahas bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Menurutnya, BUMN lebih jago dalam pembentukan sebuah korporasi.

"Kita kini dibantu BUMN menargetkan 1,500 BUMDes per tahun, tapi itu kan lama. Dengan kita bikin holding BUMDes, tiap desa punya jaminan ada KPI (Key Performance Indikators/indikator kinerja) masing-masing," kata Eko.

Baca: Ikhtiar untuk BUM Desa yang Berdaya

Selain pendampingan, holding BUMDes skala nasional juga untuk membangun jaringan antar desa. Holding BUMDes nantinya akan mengkoordinasi 75 ribu BUMDes. Setiap BUMDes sedikitnya membawahi 5 koperasi.

"Berarti ada ratusan ribu distribution point kan. Nanti BUMDes tidak akan kesulitan mencari suplier dan suplier akan berlomba-lomba masuk BUMDes," jelasnya. (Berita KBR)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel