Di Universitas Ehime, Marwan Ajak Mahasiswa Indonesia Bangkit Desa
GampongRT - Saat berkunjung ke Universitas Ehime, Jepang, Mendes Marwan Jafar bertemu dengan 42 mahasiswa asal Indonesia di yang tengah menempuh pendidikan di kampus itu.
Dalam sambutannya, Mendes Marwan mengajak mahasiswa untuk mencari terobosan dan penemuan pengambangan dan pembangunan ekonomi pedesaan. Kementerian desa, pembangunan kawasan tertinggal dan transmigrasi sangat terbuka untuk masukan dari mahasiswa.
"Jika ada pikiran baru, terobosan gres yang dapat dikembangkan di Indonesia. Kita butuhkan inovasi-inovasi dan kreasi gres dalam pembangunan dan pengembangan desa," kata Marwan di kampus Ehime, Matsuyama, Jepang, Kamis (11/11),
Dijelaskan Mendes, gubenur Ehima mengapresiasi rencana kolaborasi antara Kemendes dengan provinsi Ehime. Ini sejalan dengan Universitas Ehime yang telah menjalin MoU dengan tiga kampus terkemuka di Indonesia, menyerupai UGM, IPB, dan Universitas Hasanuddin.
"Ke depan akan dirumuskan kolaborasi kasatmata dalam kerangka One Village One Profuduct," ujarnya.
Sejalan dengan ini, Menteri Marwan mengingatkan mahasiswa untuk selalu memikirkan solusi untuk kemajuan desa-desa kita. Saat ini ada 74 ribu desa, dan 17 ribu di antaranya sangat tertinggal.
"Ini kiprah kita bersama untuk menyelesaikannya sesuai dengan Nawa Cita ketiga Presiden Jokowi, membangun Indonesia dari pinggiran, dari desa-desa dalam kerangka NKRI," kata Mendes Marwan.
NKRI kata Menteri harus didekati dengan pendekatan yang produktif dan inovatif. "Slogan kami 'desa membangun indonesia,' membangun ekonominya, pendidikan, kesehatan, dan infrastrukturnya," ungkapnya menjelaskan.
Sementara Ketua PPI Ehime, Erwin Syarif menyatakan bahagia dikunjungi Menteri Marwan. Kunjungan ini diperlukan dapat menjadi awal kolaborasi untuk membangun desa di kemudian hari. (Kemendesa)
Dalam sambutannya, Mendes Marwan mengajak mahasiswa untuk mencari terobosan dan penemuan pengambangan dan pembangunan ekonomi pedesaan. Kementerian desa, pembangunan kawasan tertinggal dan transmigrasi sangat terbuka untuk masukan dari mahasiswa.
"Jika ada pikiran baru, terobosan gres yang dapat dikembangkan di Indonesia. Kita butuhkan inovasi-inovasi dan kreasi gres dalam pembangunan dan pengembangan desa," kata Marwan di kampus Ehime, Matsuyama, Jepang, Kamis (11/11),
Dijelaskan Mendes, gubenur Ehima mengapresiasi rencana kolaborasi antara Kemendes dengan provinsi Ehime. Ini sejalan dengan Universitas Ehime yang telah menjalin MoU dengan tiga kampus terkemuka di Indonesia, menyerupai UGM, IPB, dan Universitas Hasanuddin.
"Ke depan akan dirumuskan kolaborasi kasatmata dalam kerangka One Village One Profuduct," ujarnya.
Sejalan dengan ini, Menteri Marwan mengingatkan mahasiswa untuk selalu memikirkan solusi untuk kemajuan desa-desa kita. Saat ini ada 74 ribu desa, dan 17 ribu di antaranya sangat tertinggal.
"Ini kiprah kita bersama untuk menyelesaikannya sesuai dengan Nawa Cita ketiga Presiden Jokowi, membangun Indonesia dari pinggiran, dari desa-desa dalam kerangka NKRI," kata Mendes Marwan.
NKRI kata Menteri harus didekati dengan pendekatan yang produktif dan inovatif. "Slogan kami 'desa membangun indonesia,' membangun ekonominya, pendidikan, kesehatan, dan infrastrukturnya," ungkapnya menjelaskan.
Sementara Ketua PPI Ehime, Erwin Syarif menyatakan bahagia dikunjungi Menteri Marwan. Kunjungan ini diperlukan dapat menjadi awal kolaborasi untuk membangun desa di kemudian hari. (Kemendesa)