Setiap Bulan, 1.500 Ton Pinang Aceh Utara Dipasok Ke Medan
Penjemuran Pinang Belah/Images Ist |
Diperkirakan, "Pinang Aceh yang diekspor keluar negeri setiap tahunnya mencapai 45.000 sampai 60.000 ribu ton".
Hasil dari kebun-kebun milik petani pinang setiap bulannya di pasok ke luar Aceh, ialah Sumatera Utara. Data Dinas Perkebunan dan Kehutanan Aceh Utara mencatat luas areal perkebunan pinang di Aceh Utara 12.267 hektar, dengan jumlah petani mencapai 18.293 orang pada tahun 2012.
Salah seorang pemerhati pinang di Aceh Utara menyebutkan, selama ini hampir semua hasil pinang dijual ke Medan. Baru sesudah itu, penampung yang ada di Medan mengekspor dari Pelabuhan Belawan, Medan.
"Ini terang sangat menguntungkan toke-toke Medan, padahal bila di ekspor melalui Krueng Geukuh akan menguntukan toke-toke Aceh dan membuka peluang kerja masyarakat setempat", sebutnya.
Hasil dari kebun-kebun milik petani pinang setiap bulannya di pasok ke luar Aceh, ialah Sumatera Utara. Data Dinas Perkebunan dan Kehutanan Aceh Utara mencatat luas areal perkebunan pinang di Aceh Utara 12.267 hektar, dengan jumlah petani mencapai 18.293 orang pada tahun 2012.
Salah seorang pemerhati pinang di Aceh Utara menyebutkan, selama ini hampir semua hasil pinang dijual ke Medan. Baru sesudah itu, penampung yang ada di Medan mengekspor dari Pelabuhan Belawan, Medan.
"Ini terang sangat menguntungkan toke-toke Medan, padahal bila di ekspor melalui Krueng Geukuh akan menguntukan toke-toke Aceh dan membuka peluang kerja masyarakat setempat", sebutnya.
Pinang Aceh Utara "setiap bulannya, diperkirakan produksi pinang mencapai 1.000-1500 ton".
"Pemerintah Aceh Utara harus punya taktik dan planing yang terang untuk menyebarkan perkebunan pinang".
"Pemerintah Aceh Utara harus punya taktik dan planing yang terang untuk menyebarkan perkebunan pinang".
Oleh sebab itu, kita mendorong Pemerintah Aceh, khususnya Pemerintah Aceh Utara, kedepan pinang produksi Aceh tak lagi dijual ke Medan. Pinang Aceh sanggup di ekspor melalui pelabuhan Krueng Geukeuh,”ungkapnya.
Kurangnya sosialisasi dan informasi, dominan masyarakat masih membudidayakan pinang secara tradisional. Padahal budidaya pinang secara intensif akan mendatangkan pendapatan 10 kali lebih banyak dari penanaman biasanya.
Selain itu, "program pengembangan tanaman pinang belum mendapat perhatian yang serius dari Dinas terkait". Padahal, bangkinya ekonomi masyarakat di sejulmah perdesaan di Aceh Utara, ditompang dari hasil perkebunan pinang.
Untuk dikala ini, harga jual pinang lebih kasar dibandingkan dengan sejumlah tanaman lain, menyerupai sawit, kakao, dan karet.[]
Selain itu, "program pengembangan tanaman pinang belum mendapat perhatian yang serius dari Dinas terkait". Padahal, bangkinya ekonomi masyarakat di sejulmah perdesaan di Aceh Utara, ditompang dari hasil perkebunan pinang.
Untuk dikala ini, harga jual pinang lebih kasar dibandingkan dengan sejumlah tanaman lain, menyerupai sawit, kakao, dan karet.[]