Menteri Desa Minta Dirut Bulog Hentikan Para Tengkulak
GampongRT - Upaya percepatan pembangunan masyarakat desa, daerah tertinggal dan daerah transmigrasi membutuhkan pinjaman dari sektor perbankan dalam hal permodalan. Selain pinjaman modal, masyarakat desa juga membutuhkan kerjasama dengan Badan Urusan Logistik (BULOG) untuk memasarkan dan menjamin produk-produk pertanian yang dihasilkan dari masyarakat perdesaan.
Oleh alasannya yaitu itu, untuk mendukung kemandirian pangan di desa dan membangkitkan kembali semangat Transmigrasi, Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi menjalin kerjasama dengan Bank Republik Indonesia (BRI) dan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk pemberdayaan masyarakat, pemassaran dan peresapan hasil produksi pangan dan pelayanan perbankan.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Marwan Jafar menjelaskan bahwa Kementerian Desa akan terus menjalin kerjasama dengan beberapa pihak untuk mempercepat pembangunan masyarakat perdesaan dan penguatan ekonomi masyarakat desa, daerah tertinggal dan daerah tranmigrasi.
"Kerjasama ini akan mendorong Pemberdayaan Masyarakat, pemasaran dan Penyerapan Hasil Produksi Pangan, serta Pelayanan Perbankan dalam Mendukung Kemandirtian Pangan di Desa, Daerah tertinggal, dan daerah Transmigrasi," ujar menteri desa, PDT, dan Transmigrasi Marwan Jafar usai menandatangani MoU di Kantor kementerian, Kalibata, Jakarta, Kamis (13/8).
"Dengan adanaya MoU dengan BRI dan Bulog, saya yakin kedepan masyarakat desa yang banyak bergelut dalam ranah pertanian dapat dengan melaksanakan pemasaran dan peresapan hasil produksi pangan di desa, sehingga apa yang dicita-citakan oleh pemerintah untuk membuat kedaulatan pangan dapat terwujud,"ujarnya menyerupai dilansir dari situs kemendesa.go.id.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Marwan eksklusif meminta kepada Dirut Bulog untuk membantu petani yang ada di desa semoga terhindar dari para tengkulak yang sering memonopoli harga produk pertanian. "Mumpung ada Dirut Bulog disini, saya meminta untuk dilarang para tengkulak, semoga petani kita tidak dirugikan dengan harga yang dimainkan oleh para tengkulak," tandasnya.
Sementara itu, Direktur Utama Bank BRI Asmawi Syam menjelaskan bahwa dengan adanya MoU dengan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi kedepan kerjasama ini akan dapat lebih dikongkritkan lagi kepada sektor riil.
Oleh alasannya yaitu itu, untuk mendukung kemandirian pangan di desa dan membangkitkan kembali semangat Transmigrasi, Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi menjalin kerjasama dengan Bank Republik Indonesia (BRI) dan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk pemberdayaan masyarakat, pemassaran dan peresapan hasil produksi pangan dan pelayanan perbankan.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Marwan Jafar menjelaskan bahwa Kementerian Desa akan terus menjalin kerjasama dengan beberapa pihak untuk mempercepat pembangunan masyarakat perdesaan dan penguatan ekonomi masyarakat desa, daerah tertinggal dan daerah tranmigrasi.
"Kerjasama ini akan mendorong Pemberdayaan Masyarakat, pemasaran dan Penyerapan Hasil Produksi Pangan, serta Pelayanan Perbankan dalam Mendukung Kemandirtian Pangan di Desa, Daerah tertinggal, dan daerah Transmigrasi," ujar menteri desa, PDT, dan Transmigrasi Marwan Jafar usai menandatangani MoU di Kantor kementerian, Kalibata, Jakarta, Kamis (13/8).
Mou yang ditandatangani eksklusif oleh Menteri Marwan, Direktur Utama Bank BRI Asmawi Syam, serta Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti tersebut berlaku selama empat tahun.
Menurut Menteri Marwan, kerjasama dengan BRI dan Bulog merupakan langkah strategis untuk menguatkan ekonomi masyarakat desa, daerah tertinggal dan daerah transmigrasi. Ruang lingkup kerjasama ini mencakup pemberdayaan masyarakat yang ada di desa, daerah tertinggal, dan daerah transmigrasi. Kemudian penelitian dan pengembangan, aktivitas training dan pendampingan, serta menyediaan kemudahan pengembangan perjuangan mikro kecil dan menengah yang produktif.
Menurut Menteri Marwan, kerjasama dengan BRI dan Bulog merupakan langkah strategis untuk menguatkan ekonomi masyarakat desa, daerah tertinggal dan daerah transmigrasi. Ruang lingkup kerjasama ini mencakup pemberdayaan masyarakat yang ada di desa, daerah tertinggal, dan daerah transmigrasi. Kemudian penelitian dan pengembangan, aktivitas training dan pendampingan, serta menyediaan kemudahan pengembangan perjuangan mikro kecil dan menengah yang produktif.
"Dengan adanaya MoU dengan BRI dan Bulog, saya yakin kedepan masyarakat desa yang banyak bergelut dalam ranah pertanian dapat dengan melaksanakan pemasaran dan peresapan hasil produksi pangan di desa, sehingga apa yang dicita-citakan oleh pemerintah untuk membuat kedaulatan pangan dapat terwujud,"ujarnya menyerupai dilansir dari situs kemendesa.go.id.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Marwan eksklusif meminta kepada Dirut Bulog untuk membantu petani yang ada di desa semoga terhindar dari para tengkulak yang sering memonopoli harga produk pertanian. "Mumpung ada Dirut Bulog disini, saya meminta untuk dilarang para tengkulak, semoga petani kita tidak dirugikan dengan harga yang dimainkan oleh para tengkulak," tandasnya.
Sementara itu, Direktur Utama Bank BRI Asmawi Syam menjelaskan bahwa dengan adanya MoU dengan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi kedepan kerjasama ini akan dapat lebih dikongkritkan lagi kepada sektor riil.
"Kalau nanti masyarakat desa, dan transmigran membutuhkan pengembangan modal untuk usaha, kita memiliki jadwal KUR yang akan disalurkan kepada masyarkat yang membutuhkan. Semoga dengan kerjasama yang ada, para Transmigran dapat mendapat kehidupan yang lebih sejahtera," ujar Asmawi.[*]