Ini Penyebab Maraknya Pungli Dana Desa
Ayo Bangun Desa - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Yenny Sucipto mengatakan, masalah pungutan liar dana desa yang mengemuka di sejumlah kawasan terjadi alasannya ialah adanya peluang. Sistem belum dibangun dengan baik untuk menutup celah praktik koruptif.
"Pungli dana desa bukan hanya di Sampang, Madura. Kemarin juga ada di Bangkalan dan sejumlah kawasan lain. Umumnya di level kabupaten. Kami melihat ini bukan duduk masalah aktornya, lebih pada duduk masalah sistem yang dibangun dalam mendorong tata kelola dana desa," ujar Yenny, menyerupai dilansir Indopos.com, Kamis (15/12).
Menurut Yenny, untuk menutup peluang oknum melaksanakan pungli maupun korupsi dana desa, perlu ada transparansi dalam sistem tata kelola.
"Sekian juta yang diterima, harus diimplementasikan sekian, ini kan transparansi belum terbangun. Akhirnya pungli berjamuran. Pungli ada alasannya ialah elite-elite di atas otoritas desa memanfaatkan peluang itu," tutur Yenny.
Oknum-oknum tersebut kata Yenny, masih menganggap kapasitas masyarakat maupun pejabat di tingkat desa masih rendah.
"Jadi karena tidak adanya transparansi, akuntabilitas di tingkat desa. Ini pekerjaan rumah yang harus dilakukan, punglinya lebih banyak di area kabupaten," ucap Yenny.
Polisi sebelumnya menahan Camat Kedundung, Sampang, Madura, Jawa Timur, sehabis ditetapkan masalah pungli dana desa sebesar Rp 1,5 miliar.
Kasus ini bermula dari operasi tangkap tangan (OTT) tim sapu higienis pungli Polda Jatim di halaman kantor Bank Jatim cabang Sampang pada 5 Desember lalu. Kepolisian mengamankan tujuh orang, berikut barang bukti uang senilai Rp 1,5 miliar.[]