Kasus Beras Plastik Belum Tuntas, Sekarang Muncul Susu Abu Campur Deterjen
![]() |
Susu Bubuk Deterjen |
Waspadalah! Sesudah Beras Plasik, Susu Bubuk Deterjen Hadir Ini Bedanya! Ternyata sehabis adanya temuan beras plastik yang masih hangat menjadi perbincangan masyarakat di Asia, termasuk di Indonesia yang terjadi di Bekasi, ternyata baru-baru ini juga lagi heboh Susu Deterjen, yang ditemukan di Negara India, ibarat dilansir dari indoberita.com
Baik Beras Plastik dan Susu Bubuk Deterjen, merupakan hasil karya Negara Tiongkok, yang memang menjadi negara yang mempopulerkan terhadap beras palsu tersebut, bahkan kenyataanya, soal pemalsuan pada masakan mereka terbilang lebih maju. Beberapa masakan yang dipalsukan diantaranya yang pernah terdengar di Asia, yaitu telur juga susu abu melamin. Tetapi, susu melamin bukanlah satu-satunya materi yang sudah ditemukan tetapi, terbaru ini yaitu susu deterjen.
![]() |
Ini Bedanya-Susu Bubuk Deterjen |
Kabarnya, untuk upaya membuktikan terkait kebenaran mengenai beredarnya susu deterjen tersebut, dokter kesehatan asal India pribadi adakan test uji di laboratorium. Ternyata, hasil uji yang sudah dilakukan oleh pihak India, sangat mencengangkan ibarat foto dibawah ini.
Related:
Terlihat pada foto diatas, jikalau warna ungu pada botol merupakan sempel dari susu murni, sedangkan untuk hasil pada botol susu deterjen alami perbedaan warna, menjadi warna biru. Hal tersebut dapat menerangkan apabila benar susu yang kini beredar di India positif telah mengandung deterjen.
Hasil tersebut artinya susu murni positif telah mengandung sebuah materi adonan dari deterjen. Maka, bagi masyarakat di Indonesia sudah seharusnya untuk tetap waspada. Pertama kali Susu abu Detergen ini, ditemukan di India. Sesudah diusut oleh pemerintah setempat jikalau ternyata asalnya dari kemasan susu hasil impor dari Negara China.
Sebelumnya, jikalau beberapa waktu kemarin, pemerintahan Negara India telah melaporkan kepada forum pengawas obat dan masakan se-India atau FSAAI, jikalau ada sekitar 1.791 sampel pada susu yang memang tidak memenuhi standar. Dari hasil beberapa sampel tersebut, selain ditemukan adanya kandungan glukosa yang berlebihan, ada sekitar 5,75 persen susu bercampur deterjen.