Khasiat Ayat Lima Berdasarkan Para Wali Allah

Dalam kitab-kitab susunan para leluhur kita pada zaman dahulu ada disebutkan bahwa ayat-ayat Al-Qur'an memiliki banyak khasiat yang sangat ampuh. Diantaranya, yaitu ayat lima, ayat lima belas, ayat kursi, dan tentunya semua ayat. 

Ayat-ayat Al-Qur'an itu banyak sekali, dengan jumlah ayat yaitu 6,236 ayat 30 juz (Menurut sumber: Mushaf al-Madinah an-Nabawiyah (bi-Riwayah Hafsh). Madinah: Mujamma' al-Malik Fahd li-Thiba'ah al-Mushaf asy-Syarif. Halaman Ba').

Namun admin mencoba mengutip sebagian saja, yang diawali dengan khasiat ayat lima berdasarkan para wali Allah. Menurut orang-orang Khawwash, yakni para wali Allah, bahwa ayat "lima" itu memiliki banyak khasiat dan keutamaannya.

Ayat lima ialah ayat-ayat yang diambil dari lima surah dalam Al-Quran, yaitu dari Surah Al-Baqarah ayat 246, Surah Ali-Imran ayat 181, Surah An-Nisaa ayat 77, Surah Al-Maidah ayat 27, dan Surah Ar-Rad ayat 16.

Barang siapa yang membaca dan mengamalkannya, maka Allah senantiasa menjaga orang tersebut dari penganiayaan musuh, dijauhkan dari bala bencana, dan orang yang melihatnya akan merasa takut serta menaruh rasa cinta kepadanya.

Dalam sebuah kitab disebutkan, bahwa barang siapa yang membaca dan mengamalkannya ayat lima ini, kemudian masuk ke rumah raja yang dzalim atau orang yang hendak berbuat aniaya terhadap dirinya, maka Allah akan memperlihatkan pinjaman kepadanya, sehingga ia tidak jadi dianiaya, bahkan menaruh rasa sayang kepadanya.

Sedangkan bagi seorang pejabat negara, sultan, atau raja yang mengamalkan ayat ini, maka Allah tetapkan pangkat dan jabatannya, senantiasa dalam pertolongan Allah. Menurut sebuah kitab disebutkan, di dunia ini ada empat ribu wali-wali Allah dari rijaalul ghaib, budala, autad, qutub dan lainnya. Mereka semua telah membiasakan membaca dan mengamalkan ayat lima ini.

Karena itu, barang siapa yang membiasakan membaca dan mengamalkan ayat lima tersebut, maka ia akan menjadi wali Allah lahir batin, dan bertemu dengan wali qutub atau wali rijaalul ghaib. "Barang siapa yang mengamalkan dan membaca ayat lima, maka ia akan diselamatkan oleh Allah, dari bala, racun, sihir dan semua barang yang membahayakan dirinya".

Dalam sebuah riwayat disebutkan, yang bersumber dari Sayidina Ali bin Abi Thalib r.a sebenarnya Rasulullah s.a.w pernah bersabda: "Barangsiapa yang membiasakan diri membaca ayat lima ini tiap hari, dan di dalam tiap-tiap ayat ada sepuluh abjad "Qaf'", atau ditulis di buat azimat pada kepala, maka Allah mengutus dua belas ribu malaikat membawa rahmat, dijauhkan dari pekerjaan jelek, petaka atau bencana, serta baginya akan dibuatkan Allah enam ratus taman dari yaqut merah dalam surga".

Berikut Bacaan Ayat Lima:

Bismillahir'rahmaanir'rahiim

"Alam tara ilalmala-i min banii israa-liila min ba'di muusaaidz qaalu linnabiyyi lahu-mub'ats lanaa malikan nuqaatil fii sabiilil-laahi qaala hal 'asaitum in kutiba 'alaiku-mul qitaalu an laa tuqaatiluu qaaluu wa maa lanaa an laa nu qaatila fi sabiilillaahi wa qad ukhrijnaa min diyaarinaa wa abnaa-inaa, falammaa kutiba 'alaihimul qitaalu tawallau illaa qaliillan-minhum wallaahu 'aliimun bidl dlaalimiin".

أَلَمْ تَرَ إِلَى الْمَلَإِ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ بَعْدِ مُوسَىٰ إِذْ قَالُوا لِنَبِيٍّ لَهُمُ ابْعَثْ لَنَا مَلِكًا نُقَاتِلْ فِي سَبِيلِ الَّهِ ۖقَالَ هَلْ عَسَيْتُمْ إِنْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ أَلَّا تُقَاتِلُوا ۖقَالُوا وَمَا لَنَا أَلَّا نُقَاتِلَ فِي سَبِيلِ الَّهِ وَقَدْ أُخْرِجْنَا مِنْ دِيَارِنَا وَأَبْنَائِنَا ۖفَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ تَوَلَّوْا إِلَّا قَلِيلًا مِنْهُمْ ۗوَالَّهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ

Artinya: Apakah kau tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil setelah Nabi Musa, yaitu saat mereka berkata kepada seorang Nabi mereka:"Angkatlah untuk kami seorang raja biar kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Allah". Nabi mereka menjawab:"Mungkin sekali kalau kau nanti diwajibkan berperang, kau tidak akan berperang." Mereka menjawab:"Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah diusir dari kampung halaman kami dan dari bawah umur kami?". Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, merekapun berpaling, kecuali beberapa orang saja di antara mereka. Dan Allah Maha Mengetahui siapa orang-orang yang zalim. [Qs.Al-Baqarah : (246) ]

"Laqad sami' allaahu qaulal ladziina qaaluu innallaaha faqiirun wa nahnu aghniyaa-u sanaktubu maa qaaluu wa qatlahumul-anbiyaa-a bi ghairi haqqin wa naquulu dzuuquu a'dzaabal hariiqin. 

لَقَدْ سَمِعَ اللَّهُ قَوْلَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ فَقِيرٌ وَنَحْنُ أَغْنِيَاءُ ۘسَنَكْتُبُ مَا قَالُوا وَقَتْلَهُمُ الْأَنْبِيَاءَ بِغَيْرِ حَقٍّ وَنَقُولُ ذُوقُوا عَذَابَ الْحَرِيقِ

Artinya : Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan orang-orang yang mengatakan:" Sesungguhnya Allah miskin dan kami kaya ". Kami akan mencatat perkataan mereka itu dan perbuatan mereka membunuh nabi-nabi tanpa alasan yang benar, dan Kami akan menyampaikan (kepada mereka):" Rasakanlah olehmu azab yang membakar." [Qs.Ali-'Imraan : (181)]

"Alam tara ilal ladziina qiila lahum kuffuu aidiyakum wa aqiimuush shalaata wa aatuz zajaata falammaa kutiba 'alaihi mul qitaalu idzaa fariiqun minhum yakhsyaunan naasa kakhasy-yatillaahi au asyadda khasy-yatan wa qaaluu rabbanaa li ma tabta 'alainaal qitaala laulaa akhkhartanaa ilaa alain qariibin qul mataa'ud dunyaa qaliilun wal aakhiratu khairun limanit taqaa wa laa tudl-lamuuna fatiilan".

أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ قِيلَ لَهُمْ كُفُّوا أَيْدِيَكُمْ وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ إِذَا فَرِيقٌ مِنْهُمْ يَخْشَوْنَ النَّاسَ كَخَشْيَةِ اللَّهِ أَوْ أَشَدَّ خَشْيَةً ۚوَقَالُوا رَبَّنَا لِمَ كَتَبْتَ عَلَيْنَا الْقِتَالَ لَوْلَا أَخَّرْتَنَا إِلَىٰ أَجَلٍ قَرِيبٍ ۗقُلْ مَتَاعُ الدُّنْيَا قَلِيلٌ وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ لِمَنِ اتَّقَىٰ وَلَا تُظْلَمُونَ فَتِيلًا

Artinya : Tidakkah kau perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka:"Tahanlah tanganmu (dari berperang), dirikanlah sembahyang dan tunaikanlah zakat!" Setelah diwajibkan kepada mereka berperang, tiba-tiba sebahagian dari mereka (golongan munafik) takut kepada insan (musuh), menyerupai takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat dari itu takutnya. Mereka berkata:"Ya Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami? Mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban berperang) kepada kami hingga kepada beberapa waktu lagi?" Katakanlah: "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan darul abadi itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa, dan kau tidak akan dianiaya sedikitpun. [Qs.An-Nisaa' : (77)]

"Watlu 'alaihim naba-abnai aadama bil haqqi idz qarraba qurbaanan fa tuqubbila min ahadi himaa walam yutaqabbal minal -aakhari qaala laa aqtulannaka qalaa innamaa yataqabbalullaa hu minal muttaqiin".

۞ وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ابْنَيْ آدَمَ بِالْحَقِّ إِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الْآخَرِ قَالَ لَأَقْتُلَنَّكَ ۖقَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ

Artinya : Ceriterakanlah kepada mereka cerita kedua puteraAdam (Habil dan Qabil) berdasarkan yang sebenarnya, saat keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil):"Aku niscaya membunuhmu!". Berkata Habil:"Sesungguhnya Allah hanya mendapatkan (korban) dari orang-orang yang bertakwa". [Qs.Al-Maaidah :(27)]

"Qul man rabbus samaawaati wal ardhi? Qul afattakhadztummin duunihii auliyaa-a laa yamlikuuna li anfusihim naf'an wa laa dlarram qul hal yastawill a'maa wal bashiiru amhal tastawidl dlulumaatu wan nuuruam ja'aluu lillaahisyurakaa-a khalaquu laihim qulillaahu khaaliqu kulli syai-in wa huwal waahidul wahhaaru".

قُلْ مَنْ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ قُلِ اللَّهُ ۚقُلْ أَفَاتَّخَذْتُمْ مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ لَا يَمْلِكُونَ لِأَنْفُسِهِمْ نَفْعًا وَلَا ضَرًّا ۚقُلْ هَلْ يَسْتَوِي الْأَعْمَىٰ وَالْبَصِيرُ أَمْ هَلْ تَسْتَوِي الظُّلُمَاتُ وَالنُّورُ ۗأَمْ جَعَلُوا لِلَّهِ شُرَكَاءَ خَلَقُوا كَخَلْقِهِ فَتَشَابَهَ الْخَلْقُ عَلَيْهِمْ ۚقُلِ اللَّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ

Artinya : Katakanlah:" Siapakah Tuhan langit dan bumi?"Jawabnya:" Allah ". Katakanlah:" Maka patutkah kau mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah, padahal mereka tidak menguasai kemanfaatan dan tidak (pula) kemudharatan bagi diri mereka sendiri? ". Katakanlah:" Adakah sama orang buta dan orang yang melihat, atau samakah gelap gulita dan jelas benderang; apakah mereka menimbulkan beberapa sekutu bagi Allah yang sanggup membuat menyerupai ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa berdasarkan pandangan mereka?"Katakanlah:" Allah yaitu Pencipta segala sesuatu dan Dialah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa ". [Qs.AR-Ra'd :(16)]


Semoga posting ini berkhasiat dan bermanfaat bagi siapa saja. Innallaha ma’ana (Sesungguhnya Allah selalu beserta kita!). Wa huwa ma’akum ainama kuntum, wallahu bima ta’maluna bashir (Dia selalu beserta kau di manapun kau berada. Allah selalu melihat apa pun yang kau kerjakan).

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel