Menteri Desa Ajak Investor Mewujudkan Desa Dapat Bangun Diatas Kaki Sendiri Energi

GampongRT - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar menyampaikan bahwa desa-desa di Indonesia mempunyai potensi energi melimpah, namun belum digarap dengan maksimal. Karena itu, Ia mengajak para pengusa untuk berinvestasi di sektor energi untuk mewujudkan desa berdikari energi.

Apalagi, banyak potensi listrik desa yang bisa dikembangkan, ibarat tenaga air, pembangkit dengan materi nabati, tenaga surya, biogas, termasuk tenaga angin. Indonesia mempunyai potensi besar untuk pembangkit listrik dari materi nabati, ibarat jerami, sekam, tebu, sagu, lontar, dan tanam jarak.

“Sekarang kan ekspresi dominan penggunaan energi mengarah ke energi terbarukan. Desa yaitu gudangnya potensi, baik tenaga panas bumi, tenaga air, tenaga surya dan seterusnya. Ini peluang bagi investor sekaligus bagi masyarakat desa,” ujar Marwan, di Jakarta, ibarat dikutip situs kemendesa, Rabu (5/8).


 dan Transmigrasi Marwan Jafar menyampaikan bahwa desa Menteri Desa Ajak Investor Mewujudkan Desa Mandiri Energi
Menteri Marwan menambahkan, listrik sudah menjadi kebutuhan dasar bagi masyarakat di kurun modern, sehingga pengadaan listrik untuk masyarakat desa harus terus diupayakan. Kemendes mendorong aktivitas desa berdikari energi secara konsisten, sejalan dengan tekat pemerintah mewujudkan aktivitas listrik 35.000 megawatt dalam jangka menengah dan jangka panjang.

“Jika potensi energi lisrik di desa kita manfaatkan semua, aku yakin secara umum dikuasai desa di Indonesia akan bisa berdikari di bidang energi,” jelasnya.

Data menunjukkan, dari total 74.000 desa di Indonesia, masih ada sekitar 25.000 desa yang belum teraliri listrik. Adapun pengembangan potensi tenaga listrik di desa sangat membutuhkan sokongan dari investor swasta.

Hingga ketika ini, aktivitas desa berdikari energi masih terus digenjot dengan jumlah desa pengembangan sekitar 633 desa. Investasi yang diperlukan untuk mewujudkan desa berdikari energi sendiri diperkirakan mencapai Rp11,4 miliar per desa.


Bisnis powerplant sendiri sangat menjanjikan laba sebab kebutuhannya akan semakin meningkat. Selain itu, pengembangan desa berdikari energi terbukti bisa menekan angka konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang termasuk dalam energi fosil dan lama-lama akan habis.[*]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel