Era Gres Ekonomi Desa Vs Konsep Desa Mandiri
INFODES - Sensus penduduk terakhir menawarkan 54% orang Indonesia tinggal di perkotaan. Padahal potensi kemajuan Indonesia ada di desa. Dana desa disiapkan untuk menciptakan orang tertarik dalam membuatkan desa.
Acara Economic Challenges - Era Baru Ekonomi Desa dengan pembicara Menteri Desa, PDTT Eko P. Sanjoyo bersama pengamat CSIS DR Kristiadi dan Ketua Apindo Anton J. Supit. Acara ini pandu oleh Suryo pratomo, ditanyangkan Metro TV pada tanggal 13 September 2016.
Dalam kesempatan yang lain, Dirjen PPMD Kemendes PDTT Prof Ahmad Erani Yustika menyebutkan bahwa Membangun Desa dalam konteks UU No 6 Tahun 2014 setidaknya meliputi upaya-upaya untuk membuatkan keberdayaan dan pembangunan masyarakat Desa di bidang ekonomi, sosial dan kebudayaan. Konsep tersebut dikenal dengan istilah “Lumbung Ekonomi Desa, Lingkar Budaya Desa, dan Jaring Wira Desa”.
Lendy W Wibowo dalam artikel Konsep Desa Mandiri menuliskan, bahwa Lumbung Ekonomi Desa tidak cukup hanya menyediakan basis pemberian finansial terhadap rakyat miskin, tetapi juga mendorong perjuangan ekonomi Desa dalam arti luas. Penciptaan kegiatan-kegiatan yang membuka jalan masuk produksi, distribusi, dan pasar (access to finance, access to production, access to distribution and access to market) bagi rakyat Desa dalam pengelolaan kolektif dan individu mesti berkembang dan berlanjut.[]
Acara Economic Challenges - Era Baru Ekonomi Desa dengan pembicara Menteri Desa, PDTT Eko P. Sanjoyo bersama pengamat CSIS DR Kristiadi dan Ketua Apindo Anton J. Supit. Acara ini pandu oleh Suryo pratomo, ditanyangkan Metro TV pada tanggal 13 September 2016.
Dalam kesempatan yang lain, Dirjen PPMD Kemendes PDTT Prof Ahmad Erani Yustika menyebutkan bahwa Membangun Desa dalam konteks UU No 6 Tahun 2014 setidaknya meliputi upaya-upaya untuk membuatkan keberdayaan dan pembangunan masyarakat Desa di bidang ekonomi, sosial dan kebudayaan. Konsep tersebut dikenal dengan istilah “Lumbung Ekonomi Desa, Lingkar Budaya Desa, dan Jaring Wira Desa”.
Lendy W Wibowo dalam artikel Konsep Desa Mandiri menuliskan, bahwa Lumbung Ekonomi Desa tidak cukup hanya menyediakan basis pemberian finansial terhadap rakyat miskin, tetapi juga mendorong perjuangan ekonomi Desa dalam arti luas. Penciptaan kegiatan-kegiatan yang membuka jalan masuk produksi, distribusi, dan pasar (access to finance, access to production, access to distribution and access to market) bagi rakyat Desa dalam pengelolaan kolektif dan individu mesti berkembang dan berlanjut.[]