Total Dana Yang Masuk Ke Desa Rp 680 Triliun

Ayo Bangun Desa - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Menteri Desa) Eko Putro Sandjojo mengatakan, di periode pemerintahan Presiden Joko Widodo, desa mendapat perhatian lebih dari pemerintah pusat. Hal ini terlihat dari peningkatan dana yang masuk pribadi ke desa. Tahun ini saja, total dana yang masuk ke desa lebih dari Rp 680 triliun.
 Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi  Total Dana yang masuk ke Desa Rp 680 Triliun
Foto: Kemendesa, PDTT
“Sebenarnya bukan hanya dana desa sebesar Rp 60 triliun di tahun 2017, tapi ada dana bagi hasil dan juga alokasi dana desa dari kabupaten ditambah dana dari 19 kementerian. Makara total dana yang masuk pribadi ke desa tahun ini sekitar Rp 680 triliun,” kata Eko Sandjojo di sela-sela penandatanganan nota kesepahaman dengan BPJS Ketenagakerjaan mengenai penyelenggaraan jaminan kesehatan kepada pegawai pemerintah non pegawai negeri di bawah naungan Kemdes PDTT, Jakarta, Senin (23/1).

Menurut Mendes, dana yang disalurkan ke desa akan terus meningkat pada tahun mendatang. Dana Desa sendiri terus mengalami peningkatan, berawal dari Rp 28,7 triliun (2015) naik menjadi Rp 47 triliun (2016), Rp 60 triliun di tahun 2017 dan rencananya mencapai Rp 130 triliun di tahun mendatang. “Karenanya sangat penting kolaborasi antara kementerian dan lembaga. Dana yang besar ini harus disinergikan, sehingga memperlihatkan daya ungkit yang besar kepada masyarakat desa,” kata Eko.

Menurut Eko, ketika ini pemerintah fokus pada pertumbuhan ekonomi desa. Namun pembangunan ekonomi ini tidak akan tercapai kalau masyarakat tidak ikut dibangun.

Eko mengatakan, Indonesia dianugerahi sumber daya alam dan sumber daya insan yang sangat besar. Secara kuantitas, populasi Indonesia sudah mencapai 259 juta jiwa, di mana separuhnya tinggal di desa. Dari jumlah itu, hampir 50 persen atau sekitar 125 juta yaitu angkatan kerja.

Pada 10 tahun mendatang penduduk Indonesia diperkirakan lebih dari 270 juta, dan akan mendapat bonus demografi di mana jumlah angkatan muda atau angkatan kerja meningkat drastis. Ketika itu, 60 persen penduduk yaitu angkatan kerja, dan separuhnya hidup di desa. Dari sisi sumber daya alam, Indonesia punya 17.000 pulau, mempunyai hutan tropis terbesar dan garis pantai terpanjang di dunia. Memiliki semua ini, Indonesia mestinya lebih maju dari negara lain.

Belajar dari negara kecil menyerupai Singapura. Menurut Eko, Singapura memang kecil dalam hal teritorial dan jumlah penduduk, tetapi besar secara ekonomi dan pembangunan. Hal itu alasannya Singapura berhasil mengkonsolidasikan potensi lokal maupun di negerinya. Negara yang hanya berpenduduk 5 juta jiwa dan seluas Jakarta Selatan ini sangat pesat dalam sektor perdagangan, jasa, dan sektor lainnya.[] 

Sumber: Suara Pembaharuan

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel