Ayo Jemput 30 Keutamaan Di Bulan Suci Ramadhan

“Saumu” (Puasa) berdasarkan bahasa Arab ialah menahan dari segala sesuatu, menyerupai menahan makan, minum, nafsu, dan menahan ucapan yang tidak bermanfaat dan berguna. 

Puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam yang kelima. Hukumnya fardu ‘ain atas tiap-tiap mukallaf (baliq dan berakal). Syarat wajib puasa; cendekia dan baliq yakni sudah berumur 15 tahun keatas, dan berpengaruh berpuasa.

Puasa tidak wajib bagi orang gila hingga ia sembuh, bawah umur yang belum baliq, orang yang sedang tidur hingga ia terbangun. Hal ini sesuai dengan Sabda Rasulullah S.w.a yang artinya; “Tiga orang terlepas dari hukum, yaitu orang yang sedang tidur hingga ia terbangun, orang gila hingga ia sembuh, bawah umur hingga ia baliq”. (Riwayat Abu Dawud dan Nasai)

Syarat sah puasa; Islam, Mumayiz (dapat membedakan yang baik dengan yang tidak baik), suci dari darah haid (kotoran) dan nifas (darah setelah melahirkan), berpuasa pada waktu yang dibolehkan dan dihentikan berpuasa pada dua hari raya dan hari Tasyriq (tanggal 11-12-13 bulan Haji).

Fardu (Rukun) puasa; niat pada malam hari (pada tiap-tiap malam) sebelum terbit terbit fajar. Kemudian menahan diri dari segala yang membatalkan puasa semenjak terbit fajar hingga terbenam matahari.

Yang membatalkan puasa; Makan dan minum, muntah yang disegaja, bersetubuh (di siang hari bulan Ramadhan), keluar darah haid (kotoran) atau nifas (darah setelah melahirkan), gila, dan keluar mani dengan segaja (baik bersetubuh dengan wanita sah atau lainnya).

Ayok kita jemput 30 keutamaan di bulan suci Ramadhan, berikut keutamaan tiap-tiap malamnya: 
  1. Malam pertama; Orang mukmin keluar dari dosanya, menyerupai ketika ia dilahirkan oleh ibunya.
  2. Malam kedua; tiap-tiap umat Muhammad akan diampuni dosanya, dan juga kedua orang tuanya, kalau keduanya mukmin.
  3. Malam ketiga, seorang malaikat berseru dibawah ‘Arsy: “mulailah beramal, biar Allah mengampuni dosamu yang telah lewat”.
  4. Malam keempat; ia memperoleh pahala menyerupai pahala membaca Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Furqan (Al-Quran).
  5. Malam kelima; Allah Ta’ala memeberikan pahala menyerupai pahala orang yang shalat di Masjidil Haram, masjid Madinah dan Masjidil Aqsha.
  6. Malam keenam; Allah Ta’ala memperlihatkan pahala orang yang berthawaf di Baitul Makmur dan dimohonkan ampun oleh setiap watu dan cadas.
  7. Malam ketujuh; seakan-akan ia mencapai derajat Nabi Musa a.s. dan kemenangannya atas Fir’aun dan Hamun (Haman).
  8. Malam kedelapan; Allah Ta’ala memberinya apa yang pernah Allah berikan kepada Nabi Ibrahin a.s.
  9. Malam kesembilan; seakan-akan ia beribadat kepada Allag Ta’ala sebagaimana ibadatnya Nabi SAW.
  10. Malam kesepuluh; Allah Ta’ala mengaruniai ia kebaikan dunia dan akhirat.
  11. Malam kesebelas; ia keluar dari dunia menyerupai ketika ia dilahirkan dari perut ibunya.
  12. Malam keduabelas; ia tiba pada hari final zaman dengan wajahnya bagaikan bulan di malam purnama.
  13. Malam ketigabelas; ia tiba pada hari final zaman dalam keadaan kondusif dari segala keburukan.
  14. Malam keempat belas; para malaikat tiba seraya memberi kesaksian untuknya, bahwa ia telah melaksanakan shalat tarawih, maka Allah tidak menghisabnya pada hari kiamat.
  15. Malam kelima belas; ia didoakan oleh para malaikat dan para penanggung (pemikul) Arsy dan Kursi.
  16. Malam keenam belas; Allah menerapkan baginya kebebasan untuk selamat dari neraka dan kebebasan masuk ke dalam surga.
  17. Malam ketujuh belas; ia diberi pahala menyerupai pahala para nabi.
  18. Malam kedelapan belas; seorang malaikat berseru, “Hai hamba Allah, bahu-membahu Allah ridha kepadamu dan kepada ibu bapakmu.”
  19. Malam kesembilan belas; Allah mengangkat derajat-derajatnya dalam nirwana Firdaus.
  20. Malam kedua puluh; Allah memberi pahala para Syuhada (orang-orang yang mati syahid) dan shalihin (orang-orang yang saleh).
  21. Malam kedua puluh satu; Allah membangun untuknya sebuah gedung dari cahaya.
  22. Malam kedua puluh dua; ia tiba pada hari final zaman dalam keadaan kondusif dari setiap kesedihan dan kesusahan.
  23. Malam kedua puluh tiga; Allah membangun untuknya sebuah kota di dalam surga.
  24. Malam kedua puluh empat; ia memperoleh duapuluh empat doa yang dikabulkan.
  25. Malam kedua puluh lima; Allah Ta’ala menghapuskan darinya azab kubur.
  26. Malam keduapuluh enam; Allah mengangkat pahalanya selama empat puluh tahun.
  27. Malam keduapuluh tujuh; ia sanggup melewati shirath pada hari kiamat, bagaikan kilat yang menyambar.
  28. Malam keduapuluh delapan; Allah mengangkat baginya seribu derajat dalam surga.
  29. Malam kedua puluh Sembilan; Allah memberinya pahala seribu haji yang diterima.
  30. Dan pada malam yang terakhir, Allah berfirman; ”Hai hamba-Ku, makanlah buah-buahan surga, mandilah dari iar Salsabil dan minumlah dari telaga Kautsar. Akulah Tuhanmu, dan engkau hamba-Ku” (HR Majalis).

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel