Setengah Penduduk Desa Masih Dibawah Garis Kemiskinan
Ayo Bangun Desa - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo menegaskan, akan mensinergikan kegiatan kemandirian desa dengan 19 Kementerian/Lembaga (K/L). Komitmen tersebut dengan meneruskan pembangunan dan kemandirian desa dengan menunjukkan penguatan.
![]() |
Ilustrasi: Kerja membangun jalan |
Pemerintah menargetkan 5.000 desa sejahtera berdikari di tahun 2019 mendatang. Menurut Eko, daya dorong desa sejahtera berdikari semakin besar. "Penguatan kita sesuaikan dengan masing-masing potensi desa. Bisa di bidang pertanian, pariwisata dan budayanya," ujar Eko Putro Sandjojo usai mendampingi Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa meresmikan desa sejahtera mandiri, di Malang, Jawa Timur, Minggu (12/3).
Eko menyambut baik kegiatan 5.000 desa mandiri. Dia sangat berterimakasih dengan Kementerian Sosial yang berkontribusi pada kegiatan tersebut. "Kami sangat berterimakasih dengan Kemensos, apalagi soal desa menjadi tanggung jawab kami," katanya.
Lebih jauh Eko mengatakan, Indonesia mempunyai potensi sumber daya alam yang melimpah. Namun sayang, kondisi ekonomi masyarakat desa 50 persen masih di bawah garis kemiskinan. Dengan kegiatan dana desa (DD), berdasarkan Eko, pembangunan di kawasan sanggup lebih ditingkatkan.
Dikatakan Eko, pemerintah konsen membangun dari daerah. Salah satunya, dengan meningkatkan alokasi Dana Desa (DD). Pada tahun 2016 lalu, setiap desa berhak mendapatkan DD Rp 600 sampai Rp 700 juta. Sementara tahun 2017 ini, alokasi DD ditingkatkan menjadi Rp 46,98 triliun.
Setiap desa, dikatakannya berhak mendapatkan DD Rp 800 sampai Rp 900 juta. "Tahun depan DD akan ditingkatkan lagi menjadi Rp 120 Triliun, setiap desa mendapatkan DD sebesar Rp 1,6 triliun sampai Rp 1,8 triliun plus Alokasi Dana Desa (ADD)," terang Eko.
Untuk pengawasan, lanjut Eko masyarakat harus dilibatkan. Sementara pemerintah desa secara transparan mengumumkan DD dengan memasang baliho di tiap kantor desa masing-masing.
Untuk menunjang peningkatan potensi desa, berdasarkan Eko pihaknya akan membangun sarana pasca panen. Sementara setiap desa harus mendukung dengan berbagi satu produk unggulan. "Kami akan menunjukkan insentif kepada desa yang sudah berbagi 1 produk unggulan. Insentif itu berupa bibit gratis, pupuk sampai sarana lain," katanya.
Di tempat yang sama, Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa menyebutkan, Kemensos menjadi leading sector untuk 100 desa sejahtera berdikari di tahun 2015 lalu. Sementara tahun 2016 bertambah 20 desa. Pendekatan desa sejahtera berdikari oleh Kemensos, berdasarkan Khofifah dengan menunjukkan pendekatan penguatan pemberdayaan ekonomi kreatif.
Pendekatan tersebut, lanjut Khofifah melibatkan akademi tinggi (PT). Yakni dengan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) secara berjenjang. "Desa sejahtera mandiri, selanjutnya kita serahkan ke Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) dan Transmigrasi," ujar Khofifah Indar Parawansa.
Related:
Program desa sejahtera berdikari berbasis kearifan lokal, dikatakan Khofifah sanggup menjadi role model penguatan desa berdikari lainnya. Tugas Kemensos lainnya yakni membangun keserasian sosial. Sehingga, sanggup mencegah kalau muncul potensi kemungkinan ketidakserasian di desa.
"Kami kembangkan desa sejahtera berdikari dengan membangun kesenian lokal. Sehingga, potensi-potensi ketidakserasian tersebut sanggup direduksi," katanya. (*)
Jawapost.com